XXXV. Klimaks

1.1K 78 4
                                    


Sekolah saat ini digemparkan dengan kedatangan Laras dan Samuel. Memang mereka pernah datang ke sekolah bersama namun saat ini berbeda karena keduanya asik berbicara. Salsa yang melihat mereka dari jauh hanya bisa menghela napas. Ia senang akhirnya Laras bersama Samuel namun dia takut kalau Laras akan lebih sering bersama Samuel dibandingkan dirinya.

"Lo iri ya?"

Salsa tersentak kaget ketika seseorang berbisik di telinganya. "Ando ih!" Pipi Salsa langsung bersemu mengetahui Ando yang berada dibelakangnya.

Ando terkekeh melihat gadis itu. "Ngaku lo, iri lo 'kan?"

"Gak!" ketus Salsa ingin berbalik pergi menuju kelasnya.

"Sa," panggil Ando namun Salsa tetap berjalan.

"Gue juga ingin kayak Samuel, Sa," ucap Ando membuat langkah Salsa terhenti. "Tapi gue mau bareng elo, boleh gak?Gue juga pengen dibicarakan satu sekolah karena deket sama cewek. Tapi gue maunya itu elo, boleh gak, Sa?"

Salsa terdiam, dia bukan cewek bodoh yang tak mengerti maksud perkataan Ando, rasanya campur aduk, bahagia, gugup dan kesal. "Jangan cuma diam Do."

Ando masih diam tak mengerti maksud Salsa. "Sa."

"Datengi gue tau, tapi lo pengen kayak Samuel," ucap Salsa kesal dengan wajah malu-malu.

Seketika Ando mengerti maksud dari Salsa. Tersenyum senang, Ando berlari dan langsung merangkul Salsa. Gadis itu juga tersenyum meski malu-malu tak lupa pipinya yang memerah.

"Otw pasang status di Ig Sa?"

"Apaan sih lebay tau."

***


Ando, Bimo dan Samuel masuk ke ruang kelas 12 yang seharusnya sudah kosong itu. Mereka melihat kakak kelas yang sedang duduk diatas meja sambil memainkan ponselnya.

"Bang Kal," ucap Samuel.

"Kalian ke sini karena udah sadar ya?" tanya Haikal, mantan ketua Serigala.

"Abang tau tentang Bara?" tanya Ando langsung.

Haikal yang tadi fokus pada ponselnya beralih menatap mereka bertiga. "Sesuai perjanjian kalo kelas dua belas gak bakal ikut campur lagi soal geng Serigala."

"Tolong Bang, demi Serigala. Apa Abang tega kalo geng yang selama ini Abang pegang bakal hancur?" ucap Samuel membuat Haikal terdiam.
Haikal kemudian memasukkan ponselnya ke saku celananya lalu menatap serius kepada junior-juniornya dulu.
"Waktu itu..."

Setelah penerimaan jabatan ketua geng Serigala, seluruh anggota berpulangan satu persatu. Namun Bara masih diam di kursinya.

"Lo gak pulang Bar?" tanya Haikal yang ingin pergi tadinya.

"Serigala bakal berubah Bang," ucap Bara.

"Maksud lo?" Haikal mengerutkan keningnya tak mengerti maksud perkataan Bara.

"Di bawah pimpinan Samuel yang orangnya sangat naif justru ngebuat Serigala tambah lemah."

"...Trus beberapa bulan selanjutnya Bara ngedatangin gue, dia bilang kalo Serigala udah jadi kayak superhero yang sok-sok ngelindungi. Bara juga bersumpah bakal menjatuhkan jabatan lo biar dia-nya yang jadi ketua dan ngerubah Serigala kayak dulu lagi."

Suasana seketika hening karena mereka diam setelah mendengar penjelasan Haikal.

Di sisi lain Jordan berlari mengejar Bara ke parkiran. "Bar!" teriak Jordan. Ia langsung menarik tangan Bara agar berhenti.

REYGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang