"Nih buat lo." Jeremia memberikan amplop kepada Reyga. Dengan santainya pria itu mengambilnya lalu memasukkan ke saku celananya, matanya masih fokus ke jalanan."Pake buat nge-date sama cewek lo," ucap Jeremia. Pria itu sedang dalam keadaan berbunga-bunga karena saat mengantar Manda ke rumah gadis itu, Jeremia menyempatkan diri menyatakan perasaannya dan Manda menerimanya, pacaran orang dewasa memang beda, mereka langsung memikirkan soal rencana kedepannya yaitu menikah. Apalagi Reyga tahu kalau keluarga Jeremia adalah keluarga pebisnis, urusan keturunan dan calon pasangan adalah hal yang penting bagi keluarga mereka.
"Langsung deketin ortunya dong Bos," ucap Reyga.
"Manda?" tanya Jeremia.
"Ya iyalah! Masa iya ortunya gue!" jawab Reyga dengan nada kesal.
"Hoooo gitu, ya mungkin besok gue ke rumah dia."
Reyga mengangguk. Ia salut dengan Jeremia yang gentle, saat berkenalan dari chat dengan Manda, pria itu langsung mengajak Manda untuk kencan lalu menembak gadis itu. Padahal rencana untuk menembak Manda tak terpikir oleh Jeremia. Namun saat berbincang dengan Manda, akhirnya Jeremia yakin untuk segera menyatakan perasaannya, pembicaraan mereka tampak lancar saat Reyga mengintai mereka dari luar, bisa jadi semenjak pembicaraan itu Manda jatuh cinta dengan Jeremia. Manusia rubah itu melirik ke samping, dia tersenyum geli melihat Jeremia yang sedang senyam-senyum sendiri berbalas pesan dengan Manda.
"Dia jawab apa waktu Bos nembak doi?" tanya Reyga penasaran.
"Awalnya dia terkejut, dia nanya kenapa gue cepat banget nembaknya, tapi akhirnya dia terima gue karena gue bilang kalo gue takut ada yang duluan ngambil dia, gue juga bilang kalo gue mau langsung serius sama dia," jawab Jeremia santai sambil membalas pesan Manda.
"Gila Bos, gak salah emang gue ngajarin elo," ucap Reyga kagum.
"Gue cuma gugup doang mangkanya minta saran elo, tapi tetap aja itu ngebantu gue," puji Jeremia. Mereka berdua kembali diam dengan kesibukan masing-masing, Jeremia berhasil mendapatkan pasangannya dan Reyga kini mulai menerima segalanya pada dirinya.
***
Selama pelajaran di kelas Reyga terus memikirkan masalah kemarin di restoran. Dia bahkan belum bertemu dengan Aira dan...teman-temannya. Yap, Reyga sudah menerima, tapi tetap saja dia masih merasa bersalah saat itu menjauhi teman-temannya."Eh?!" Reyga tersentak ketika perlahan tersenyum melihat suasana kelasnya yang tampak hangat. Mereka saling bercanda ria, padahal mereka sering melakukan hal itu saat guru belum datang. Reyga tersenyum setelahnya. "Gak buruk juga."
Bel istirahat telah berbunyi, dengan langkah lesuh manusia rubah itu berjalan keluar kelas.
"Bang Ga."
Reyga tersentak mengetahui Reyna yang berdiri di depan kelasnya.
"Ngapain kamu?" tanya Reyga agak berbisik.
"Abang nanti malam sibuk?" tanya gadis itu dengan wajah memelas.
"Gemas njir!" batin Reyga melihat wajah adiknya yang ingin dia cium, sayangnya mereka sedang ada di lingkungan sekolah.
"Enggak kok, kenapa emang?" tanya Reyga balik.
"Abang datang ya, mama Bella ngajak makan bareng khusus keluarga kita," pinta Reyna lalu memeluk lengan Reyga. Pria itu terdiam sebentar, dia harus menerimanya kali ini. "Yoi, nanti malam bakal datang Abang." Reyna langsung tersenyum riang mendengarnya. Dengan gerakan cepat gadis itu mencium pipi kakak rubahnya itu. "Lah adek gue juga yang nyerang duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGA ✓
Teen FictionGeng 'Serigala' adalah sebuah geng yang dipimpin oleh Samuel dengan khasnya sebagai pemimpin. Para murid-murid disana menyebutnya seperti karakter protagonis dalam cerita novel. Namun, jika ada protagonis maka pasti ada sang antagonisnya. Dia adalah...