XLV. Pentas seni

753 66 0
                                    


Reyga menatap pantulan dirinya di cermin. Malam ini dia bersiap pergi bersama Aira ke pentas seni sekolah yang diadakan malam hari.

 Malam ini dia bersiap pergi bersama Aira ke pentas seni sekolah yang diadakan malam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Buset ganteng bet lo, mau kondangan dimana?" tanya Jeremia dengan nada mengejek. Reyga menatap sinis Jeremia, dia tahu kalau pria itu sedang menyindirnya, dari pada marah lebih baik dia pergi begitu saja meninggalkan Jeremia yang cekikikan. Reyga mengambil kunci mobil Jeremia, dia sengaja meminjam mobil Jeremia karena kata bosnya itu... "Cewek lo pasti pake dress, 'kan? Kalo lo bawa motor pasti tuh roknya ditiup angin abis tuh nampak 'lah yang mulus-mulus."

Reyga yang mengingat perkataan Jeremia itu langsung panas sehingga meminjam mobil pria itu dengan syarat... "Lo harus nyuci mobil gue sekalian motor-motor gue, mager gue bawa tukang cuci motor soalnya."

Tapi tak masalah bagi Reyga asalkan Aira terlindungi dari mata keranjang para buaya jantan. Sesampainya di rumah Aira, pria itu langsung masuk karena memang Lana sudah memperbolehkannya. "Raaaaa," panggil Reyga.

"Eh Reyga, bentar ya, Aira lagi dikamar," ucap Lana yang tiba-tiba muncul dari kamarnya membuat Reyga terkejut.

"Ibuk dah sehat?!" tanya Reyga senang sambil memeluk Lana.

"Sudah Nak Reyga," jawab Lana membalas pelukan Reyga. Tak berapa lama Aira muncul dari kamarnya dengan dress miliknya.

"Tuh Aira dah keluar." Reyga langsung berbalik menatap Aira yang terlihat anggun dengan pakaiannya. Reyga tersenyum menatap Aira begitu pula dengan gadis itu. "Yuk kita pergi," ucap Reyga sambil menggenggam tangan Aira.

"Buk kami pergi dulu ya," pamit Reyga.

Lana tersenyum lalu mengangguk menatap pasangan muda itu. "Iya ati-ati ya."

Saat berada di dekat mobil, Reyga membukakan pintu untuk Aira ala-ala orang pacaran di film. "Gue dah capek-capek nonton film romatis, gue liat kayak gini caranya."

Aira yang mendengar itu tertawa kecil. "Makasih," ucapnya lembut lalu masuk. "Aku baru tau kamu bisa bawa mobil?" tanya Aira.

"Gue bisa semuanya, dari dulu gue memang bisa segalanya buat bisa dapat duet," jawab Reyga sambil menghidupkan mesin mobilnya.

"Oh ya, tapi SIM kamu ada?" Mendengar pertanyaan Aira muka Reyga langsung datar. "Belom, males bikinnya, tes di Indonesia susah bet, pembalap internasional aja bakal gagal."

"Untung gak ada razia malam."

"Gue udah hapal jalan tikus dimana-mana." Aira hanya tersenyum mendengar Reyga yang selalu punya cara licik kalau sedang dalam masalah, yah kalau gitu bukan manusia rubah namanya.

"Ngomong-ngomong yang belum datang siapa aja?" tanya Reyga karena merasa mereka pergi terlalu cepat.

"Tinggal kita yang belum datang," jawab Aira santai.

"Hah?! Kok bisa?!" teriak Reyga tak percaya kalau dia terlambat lagi.

"Aku udah yakin kamu bakal terlambat mangkanya tadi sempat santai-santai dulu," ucap Aira santai.

REYGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang