Aira bangun dari tidurnya dengan ceria. Gadis itu tadi malam baru saja menerima gaji dari kafe tempat dia kerja. Dengan semangatnya ia mandi membersihkan tubuhnya karena hari ini ia berencana pergi ke toko buku membeli novel. Aira menatap pantulan dirinya di cermin. Meski dia akui dia berasal dari keluarga tak mampu namun dia tetaplah seperti perempuan pada umumnya yang ingin berpenampilan cantik.(aku g tau nama styleny apaan 😅)
"Buk, Aira mau ke toko buku dulu ya Buk," pamit Aira berjongkok didekat ranjang Lana.
"Iya Ibuk gak apa-apa, kamu ati-ati ya," ucap Lana tersenyum dengan bibir pucatnya. Aira mengangguk cepat sambil tersenyum lalu mencium punggung tangan Lana."Aira pergi dulu buk." Gadis itu dengan senangnya keluar dari rumah berjalan menuju halte menunggu angkot yang lewat.
***
Sesampainya di toko buku, Aira langsung masuk dengan wajah yang berseri melihat banyaknya rak buku menghiasi setiap ruangan tak lupa berbagai poster di tempel di sana. Dengan riang gadis itu memilih setiap buku sambil melihat covernya. Berbagai jenis novel ada yang berasal dari penulis terkenal di Indonesia seperti Tere liye atau novel terbitan dari Wattpad bahkan penulis dari luar negeri juga ada. Aira tersenyum lebar kala mendapat novel yang menurutnya ceritanya menarik berjudul 'Distopia' (sekalian promosi) dia kemudian berbalik ingin mencari novel lain namun...Brukk
Aira tak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Gadis yang ditabrak Aira itu memungut bukunya langsung sedangkan Aira yang merasa bersalah ikut mengutip buku gadis itu.
"Maaf ya Kak," lirih Aira lembut.
"Eh justru aku yang minta maaf sama kamu," ucap gadis itu sambil berdiri diikuti Aira. Aira yang baru menatap wajah perempuan itu langsung terpesona melihatnya.
Aira berasumsi kalau umur mereka tak begitu beda jauh karena Aira tahu dari wajah perempuan di depannya itu."Kamu lagi milih novel juga?" tanya gadis itu sambil memamerkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGA ✓
Teen FictionGeng 'Serigala' adalah sebuah geng yang dipimpin oleh Samuel dengan khasnya sebagai pemimpin. Para murid-murid disana menyebutnya seperti karakter protagonis dalam cerita novel. Namun, jika ada protagonis maka pasti ada sang antagonisnya. Dia adalah...