XXX. Pengkhianat

933 73 3
                                    


Laras tersenyum membaca pesan yang dikirim Reyga, hanya saja dia tak langsung tidur dulu. Karena biasanya dia akan memulai memakai krim wajah dulu dan juga untuk kulitnya. Meski banyak yang memang memuji Laras cantik tapi perempuan itu tetap harus selalu merawat kulitnya.

Ponsel Laras bergetar tiba-tiba, dia mengerutkan keningnya merasa asing dengan nomor yang meneleponnya. "Nomor siapa ya?" gumam Laras, dia lebih mengangkatnya karena merasa penasaran.

"Halo."

"Ras."

"Lo?"

"Iya ini Ariel."

Laras berdecak sebal ingin mematikan ponselnya namun terhenti karena mendengar ucapan Ariel, "Please Ras, dengerin gue bentar aja." Laras pun mengalah, toh semuanya harus diselesaikan saat ini.

"Pertama gue minta maaf yang sebesar-besarnya soal yang disekolah kemarin."

"Iya Ril, gue maafin elo kok." Laras tersenyum, yah, dia sudah memaafkan Ariel.

"Thanks, gue bakal jauhin elo kok, gue udah dikasih pelajaran kok tadi malam sama cowok lo."

"Cowok gue?"

"Yaelah sok-sokan lo, Samuel, pacar lo."

Laras terdiam seketika, Samuel menghajar Ariel? Dan cowok itu mengaku sebagai pacarnya, rasanya Laras ingin mencabik wajah ketua Serigala itu.

"Ras?"

"Eh kenapa Ril?"

"Sebelum gue matiin, gue mau ngasih tau elo satu hal."

"Apa Ril?"

"Bilang sama pacar lo, ada pengkhianat di geng dia."

"Oke Ril, makasih infonya."

"Oke Ras, emm kalo gitu gue tutup ya Ras."

"Yoi Ril." Setelahnya acara teleponan mereka usai. Laras kemudian termenung memikirkan semua ucapan Ariel. Pengkhianat? Bukannya geng Serigala terkenal dengan solidaritas mereka. Mungkin Laras perlu memeriksa lagi info dari Ariel.

***


Hari ini sama seperti biasanya bagi Laras, berjalan melewati setiap kelas sambil menyapa ataupun disapa baik laki-laki atau perempuan. Memang dasarnya Laras yang sudah menjadi gadis populer di sekolah ditambah keramahannya kepada murid-murid lain. Namun entah mengapa ada sedikit hal yang berbeda menurut Laras tapi dia sendiri bingung apa yang berbeda, mereka yang menyapa dia seperti sangat senang entah karena apa.

"Raaaasss!" Tak perlu berbalik Laras sudah tahu siapa yang memanggilnya.

"Apaan sih Sa? Sakit telinga gue," ucap Laras kesal.

"Yaelah jutek aman Ras, seharusnya lo lagi seneng karena udah official." Laras mengerutkan keningnya mendengar perkataan Salsa.

"Elo tau dari siapa tuh kabar?" tanya Laras penasaran.

"Ya lo tau 'lah mulut murid-murid sekolah ini," jawab Salsa cuek.

"Tuh kabar bohong," ucap Laras berusaha menjelaskan kepada Salsa, pantas dia merasa ada yang aneh hari ini.

"Serius?! Yaaah gue padahal ngira bakal ada PJ," ucap Salsa murung.

"Lo sih gampang banget makan gosip," ejek Laras, dia benar-benar harus meluruskan masalah ini. Selama proses belajar pun Laras tak bisa konsentrasi, dia terus memikirkan soal gosip itu. Di sisi lain Aira juga mendengar soal gosip itu, meski ada rasa senang mendengar berita itu namun tak ayal kalau dirinya juga tak percaya karena yang dia tahu Laras amat membenci ketua geng Serigala itu.

REYGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang