XXXVIII. Gak Romantis

998 83 5
                                    

"Ra, gue gak ngerti soal percintaan karena emang gue pernah gagal urusan soal begituan. Bilang 'sayang' atau 'cinta' aja gue geli ngomongnya. Tapi gue bakal ngelakuin sesuatu yang akan buat lo, gue akan selalu di samping lo, ngelindungi elo, lebih dari  apapun, gue akan sayangi elo kayak gue sayang sama Reyna, gue bakal sayang sama lo kayak ibuk Lana sayang sama lo. Gue gak punya uang banyak buat bahagiain elo tapi bakal gue kasih segalanya buat elo, waktu, usaha, perasaan, pelayanan, perlindungan, apapun itu." Reyga terdiam sebentar setelah mengucapkan beberapa pernyataan hatinya, dia menatap Aira yang nampak fokus melihat teleskop itu. Tak berapa lama gadis itu berbalik menatap dirinya dengan air mata yang ternyata sudah membasahi pipinya dari tadi. Reyga tersenyum lalu kembali berkata, "Jadi...gue mau masuk ke kehidupan lo, gue mau bagian dari hidup lo, gue adalah milik lo, Lo milik gue, kita bakalan bertengkar abis itu berbaikan, lalu mikirin soal masa depan kita." Reyga kemudian maju selangkah mendekat ke Aira hingga jarak mereka sangat dekat. "Jadi Ra? Lo mau gak punya hubungan ribet kayak gitu?" tanya Reyga.

Aira hanya diam dengan air matanya, dia menyandarkan kepalanya ke dada Reyga sambil diam-diam menghapus air matanya.

"Kamu cowok yang sok gak peka, Reyga," bisik Aira.

"Ya, gitu 'lah. Gue cuma pura-pura gak peka karena emang males di kode-kodein cewek," ucap Reyga yang mendengar ucapan gadis itu.

"Kamu kadang bikin aku ikut malu."

"Itu skill pasif gue."

"Gak boleh berjudi lagi."

"Gampang, gue bakal malak si bos biar gue punya uang."

"Gak boleh sering berantem lagi."

"Tergantung, siapa yang nyakitin elo, gue hajar."

"Gak boleh main perempuan."

"Hah?! Sejak kapan?!"

"Harus move on dari Sekar!"

"Lo cemburu emangnya?"

"Iya, sama Laras juga."

"Lo jujur, gue tambah sayang jadinya, aman deh kalo soal itu."

"Harus perhatian samaku."

"Jelas dong, tapi elo juga dong."

Aira perlahan menunjukkan wajahnya kepada Reyga sambil tersenyum malu-malu.

"Jadi gimana? Lo terima gak gue?" tanya Reyga masuk ke mode bar-bar.

Aira tertawa melihat itu, dia kemudian mengangguk malu-malu. Bagaikan mendapat jackpot Reyga dengan ganasnya memeluk Aira. Bahkan gadis itu terkejut bukan main. Namun, perlahan Aira membalasnya, akhirnya dia mendapatkan pria itu, pria yang selalu melindunginya.

"Nanti kita temuin ibuk abis itu kita kasih tau dia kalo kita udah jadian, biar dia iri," ucap Reyga menunjukkan wajah jahilnya. Aira segera melepas pelukan mereka lalu memukuli pria itu sambil tertawa.

"Kamu mah bandel! Baru juga senang tadi!"

***

7.15

Reyga dengan wajah juteknya menatap datar jendela mobil milik Reyza. Ia berencana ingin pergi berdua bersama Aira tapi malah dipaksa Reyza agar kakaknya itu yang mengantar mereka berdua ke sekolah. "Udah ih, kok jutek banget sih," ucap Aira memukul pelan lengan Reyga sedangkan Reyza yang mengintip dari kaca mobil terkikik geli melihat Reyga.

Reyga yang tadinya murung sambil bersandar menatap keluar kini membenamkan wajahnya dibahu Aira, sang manusia rubah kini punya pawang.
"Gue mau naik motor aja!" teriaknya. Aira hanya menggelengkan kepalanya geli dengan tingkah pria bar-bar ini, entah kenapa dia jadi manja pada Aira.

REYGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang