1- SELEBGRAM

31.6K 1.5K 22
                                    

Hai, welcome hihi, semoga suka yaa?
.
.
-Jangan pernah suka sama yang virtual, karena dia ga nyata di dunia lo!-

Gue bi lek: mana sempet keburu nyaman
.
.
Happy reading!
.
.

"Arkhan?" Gumam gadis itu sambil meneliti foto profil cowok yang dikenal nya secara online itu.

Di foto itu terdapat lima cowok dengan menampilkan berbagai ekspresi, ada yang biasa saja, ada yang menunjukkan dua jari nya dan ada yang tersenyum manis.

"Gue kaya kenal ni orang?" Gadis itu berucap ragu, kemudian menggelengkan kepalanya. "Ga mungkin juga si,"

"Jadi, gue ga pernah ketemu tu cowok?"

"Tapi, kok---?" Gadis itu mendengus frustasi. "--- ck, ngapain juga gue mikirin tu cowok?"

"NATA, MAU IKUT GA?" Teriakkan sang mama membuat Nata terlonjak kaget dan juga bingung.

"Mau kemana, bun?" Tanya Nata dengan membuka sedikit pintu kamarnya. Gadis itu memperhatikan penampilan mama nya, baju tidur dilapisi jaket merah maaron andalan wanita itu.

"Beli martabak, ikut ga?" Tanya Ratna, bunda dari Nata dengan tidak sabaran. Bukan apa apa hanya saja ini sudah jam delapan malam bisa dipastikan akan menunggu antrian dengan memakan waktu yang lama.

"Ga deh, paling nunggu lama disana," Ratna menatap datar anaknya. "Yaudah, bunda pergi dulu,"

Nata terkekeh. "Iya, hati hati bun!" Ucap gadis itu sedikit berteriak lalu menutup pintu kamarnya.

Drtt...

Nata mengambil handphone nya lalu duduk dikasur dengan guling dipangkuannya.

Arkhan
| Iya haha

"Kenapa gue jadi bayangin tu cowok ketawa?" Ucap Nata sambil memukul kepalanya pelan.

Apa ini efek kebanyakan halu? Kalo iya, bagaimana ini? Dirinya suka halu dan mungkin kata 'halu' sudah melekat didirinya.

NATA 'HALU' AZIZA, lihat, cocok kan?

Membaca ulang dua kata yang dikirim Arkhan, lalu mulai mengetik memikirkan balasan yang tepat untuk pesan singkat itu.

Anda
| anda mengirim stiker.

"Read?" Gumam Nata lalu menaikkan bahu nya acuh. "Bodoamat lah,"

Gadis itu mematikan data handphone nya, menyumpal telinga nya dengan earphone lalu tenggelam dalam ketikan cerita yang ia ketik di handphone nya.

"Eh bentar?" Nata meraba earphone nya, setelah menyadari sesuatu gadis itu mendengus geli.

"Napa gue bego banget si?" Gadis itu menyalakan musik di handphone nya, lalu lanjut dengan kegiatan awal nya.

***

Nata dengan santai memakan siomay nya tanpa memerhatikan keadaan kantin yang masih sepi untuk jam yang menunjukkan jam enam pagi.

Entah apa yang membuat gadis itu berangkat sepagi ini dan memilih sarapan dikantin daripada dirumah.

"Woi, sendirian aja lu, digangguin setan ntar!" Nata memutar bola matanya malas kala Gerry duduk dihadapannya dengan raut wajahnya yang menurutnya menjengkelkan.

My Selebgram [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang