28. BUTUH WAKTU

5.1K 328 0
                                    

Gerry menyenggol bahu Fara membuat Fara berdecak kesal lalu menoleh kesal ke arah lelaki itu.

"Apa?"

Gerry mengerjap lalu mengangkat kedua tangan nya. "Eits, santai dong,"

"Lagian lo nya nyebelin!" Fara memutar bola mata nya jengkel. "Trus, lo ngapain ngangkat tangan hah? Bau tau ga?"

Gerry mencium bau tubuh nya lalu melirik kesal ke pacar nya itu. "Wangi gini!"

"Iya, wangi bau bangke!" Judes Fara.

"Sialan!"

Nata hanya menghela nafas kala kedua orang itu saling menatap melempar tatapan kesal dan jengkel.

"Bang, kak?"

Kedua nya dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Menurut lo, gue harus gimana?" Lirih gadis itu dengan mengaduk aduk jus alpukat nya.

"Menurut gue --- eh bentar, gue mau mesen batagor dulu!" Gerry terkekeh lalu beranjak pergi ke stand penjual batagor langganan nya.

"Gue ga salah kan, Far?"

Fara menatap Nata lalu menghela nafas. "Menurut gue, lo salah Nat."

Nata mengerjap pelan.

"Harus nya lo terima dengan tulus apa pun itu Arkhan, bukan kaya gini,"

Nata meraup wajah nya kasar. "Ya, gue tau, dan ini beda lagi masalah nya Far!"

"Gue ---"

"Lo sedikit trauma dengan kejadian yang menimpa kak Nathan?" Ucap Fara membuat Nata menatap gadis itu.

"Apa yang lo takutin, Nat?"

"Arkhan bakal kecelakaan disengaja?"

"Atau Arkhan yang sibuk terus menerus sampe ngelupain lo sama kaya kak Nathan dulu?"

Nata menunduk. "Iya,"

"Nat, dengerin gue!" Fara menatap Nata.

"Jodoh, maut dan rejeki itu udah ada yang ngatur, kita sebagai manusia itu cuma cukup ngejalanin dan menerima nya aja,"

Nata menatap Fara. "Gue ikhlas sama kepergian kak Nathan,"

Fara tersenyum senang.

"Dan untuk Arkhan, kalo dia jodoh gue pasti ketemu lagi, dan kalo dia bukan jodoh gue ya mau gimana lagi?" Ucap Nata membuat Fara menganga lebar.

"Lo salah ngomong kaya nya," bisik Gerry yang baru saja selesai membeli batagor.

Fara menghela nafas. "Gue tau!"

***

Arkhan hanya menatap Nata yang sedang membaca novel nya dari jauh tanpa ada niat untuk menghampiri atau menyapa gadis yang masih merupakan pacar nya.

"Liatin tros!"

Arkhan melirik Zara lalu memutar bola mata nya malas.

"Kenapa gue punya sepupu bego ya?" Zara mengusap dada nya dramatis.

"Maksud lo?"

Zara berdecak kesal. "Pacar lo lagi ngejauh, dan lo? Duduk santai disini? Ga ada niatan buat jelasin atau ngomongin masalah ini?"

Zara menghela nafas lalu bertepuk tangan. "Bego nya natural!"

"Gue harus gimana?"

"Samperin trus jelasin!" Ucap Zara dengan kesal.

Arkhan menghela nafas lalu berjalan mendekat ke arah Nata yang masih membaca novel nya dengan satu kotak susu coklat di meja nya.

My Selebgram [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang