Pak Riki
| Ntar jangan lupa ya nakMe
| Siap pakArkhan menghela nafas, malam ini semua orang akan dikumpulkan entah karena apa.
Drtt.. drtt..
"Woi, lo ntar malem dateng kan?"
Arkhan berdehem malas membuat Sthepen si penelpon menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Lo napa, Khan? Kangen ama gue? Jangan gitu lah, gue dah punya doi, cari doi gih!" Ucap Sthepen dengan dramatis sedangkan Arkhan hanya berdecak malas.
"Kasihan banget gue punya temen kaya lo!" Ucap Arkhan kesal membuat Sthepen terkekeh. "Gitu amat lo!"
"Oiya, lo bawa pasangan kagak? Kan ntar malem sekalian ngumpul ngumpul." Arkhan menatap foto selfie Nata dan diri nya yang baru saja ia cetak.
"Kaya nya ga."
"Loh? Napa? Ga ada pasangan? Pasangan nya ga peka apa gimana?" Tanya Sthepen disebrang sana dengan penasaran.
"Kalo gue mau, gue bisa bawa dia pergi tapi ini ke basecamp? Itu ga bisa bro." Jelas Arkhan menghela nafas mengingat perkataan Nata yang tak suka berurusan dengan selebgram.
Sthepen sebenernya sangat penasaran tapi pertanyaan yang ingin ia tanyakan seolah tak bisa di ungkapkan.
"Yaudah lah, dateng sendiri aja, gue, pak Riki, Kak Rey dan yang lain nunggu."
Arkhan mengangguk. "Oke, gue telat 5 menit kaya nya."
"Asal jangan telat!"
Tutt.
Arkhan menghela nafas.
***
"Napa lo? Ga semangat amat," Ucap Zara dengan melirik keadaan sekitar yang ramai.
"Ga," Arkhan meletakkan handphone nya di saku celana lalu melirik sepupu nya itu. "Ayo!"
"Iya iya!"
"Ada apaan ya? Kok pak Riki manggil kita berempat doang?" Ucap Asya, salah satu selebgram yang dikenal dengan suara nya dan dance nya.
"Berempat?"
Arkhan, Zara dan Sthepen dengan kompak melirik ruangan base camp yang nampak sepi padahal jam sudah lewat dari yang dijanjikan.
"Lah iya."
"Sudah datang semua?" Pak Riki datang dengan senyum khas nya.
"Ini berempat doang, pak?" Tanya Sthepen dengan menatap lelaki paruh baya itu bingung.
"Iya, ada yang ingin saya bicarakan dengan kalian berempat,"
"Tentang apa tu, pak?" Sahut Asya dengan senyum lebarnya.
"Ada project film pendek buat kalian."
"Wiih, seru tuh kaya nya. Kapan pak?" Zara menaik turunkan alisnya.
"Judul film nya apa pak?" Sahut Asya dengan menatap
"Saya jadi apa pak?" Sthepen menaikkan sebelah alisnya.
"Sediain susu coklat ya pak." Arkhan tersenyum tipis membuat Asya dan Sthepen tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Selebgram [END]
Teen FictionKetemu cowok di medsos eh ternyata selebgram?? . . . Ini bukan kisah seorang gadis yang bertemu ketua geng motor. Ini juga bukan kisah seorang cowok dingin yang menyukai seorang gadis polos. Ini hanya kisah seorang gadis biasa yang bertemu lelaki di...