20. SIBUK?

4.7K 349 4
                                    

"Nata?"

Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah Ryan yang memanggil nya lalu tersenyum tipis. "Kenapa?"

Ryan mengusap tengkuk nya sedangkan Nata hanya diam sambil menaikkan sebelah alis nya.

"Lo beneran pacaran sama Arkhan?" Tanya Ryan dengan menatap gadis didepannya.

Nata mengangguk. "Iya, kenapa?"

Ryan tersenyum lalu menggeleng. "Dia ngasih lo apa?"

Nata menaikkan sebelah alis nya. "Bucket snack."

"Kalo gue ngasih lo hal yang sama, lo mau ga jadi pacar gue?" Ucap Ryan sedangkan Nata hanya diam menatap datar lelaki itu.

"Gimana sayang?" Sahut Arkhan dengan nada dingin membuat kedua orang itu mengalihkan pandangan nya.

Nata menatap lelaki berkaca mata yang merupakan pacar nya lalu menatap Ryan yang mengepalkan tangan nya kesal.

"Jawaban bohong nya iya, jawaban jujur nya tidak," Nata menggenggam lengan Arkhan. "Jadi intinya, gue ga mau."

Nata menarik lengan Arkhan agar pergi dari koridor itu tetapi Arkhan menahan Nata agar berhenti.

"Tunggu sebentar," ucap Arkhan lalu mendekat kearah Ryan yang masih berdiri disana.

"Jangan ngeliat yang didepan trus, liat ke belakang karena tanpa lo sadari ada yang nunggu orang bodoh kaya lo!"

Arkhan menepuk bahu Ryan, lalu memukul wajah lelaki itu membuat Nata melotot sedangkan Ryan terjatuh.

"Bangun, itu buat lo yang udah ngomong ga bener sama cewek gue." Ucap Arkhan dengan nada datar lalu menarik lengan Nata agar berjalan ke kelas bersama nya.

"Shh," ringis Ryan kala diri nya menyentuh sudut bibir nya.

"Kak, ngapain duduk dilantai?" Tanya seorang gadis menatap Ryan dengan pandangan polos nya.

Ryan mendengus lalu berdiri, lelaki itu menatap wajah Cia yang menatap nya.

"Sana ke kelas,"

Cia menatap Ryan dengan kesal. "Kakak pikir aku ke sekolah mau kemana lagi kalo bukan ke kelas?"

"Ya ya ya, sana pergi!" Ucap Ryan menatap adik kelas nya itu.

"Iya ini ju ---" Cia seketika melotot lalu menyentuh sudut bibir Ryan yang berdarah membuat lelaki itu meringis. "--- ini berdarah kak!"

Ryan meringis sambil menyentuh pergelangan tangan Cia. "Anak kecil juga tau kalo ini berdarah!"

Cia menatap Ryan dengan kesal. "Ayo kak, aku anter ke UKS,"

Cia menarik lengan Ryan dengan sesekali mengoceh sedangkan Ryan hanya diam menatap Cia.

"Jangan ngeliat yang didepan trus, liat ke belakang karena tanpa lo sadari ada yang nunggu orang bodoh kaya lo!"

"Kak?" Cia menjentikkan jari nya tepat di depan wajah Ryan membuat lelaki itu mengerjap.

"Eum?" Cia mendengus. "Sini, aku obatin sekalian,"

Entah apa yang lelaki itu pikirkan, sehingga Ryan hanya diam menatap wajah Cia yang nampak fokus dengan luka nya.

"Lo cantik," gumam Ryan membuat Cia menatap mata lelaki itu.

***

"Jangan deket deket Ryan!"

Nata mengangguk dengan senyum geli nya kala melihat Arkhan yang terus menatap nya.

My Selebgram [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang