30. AKHIRNYA

5K 322 2
                                    

(takutnya pada ga paham, jadi di chapter ini tuh ceritanya udah dua bulan kemudian gitu. Oke?)

.
.

Dua bulan itu mungkin akan cepat berlalu jika tidak di perhatikan tetapi jika di perhatikan, dua bulan akan berjalan dengan lambat.

Maka dari itu, Nata tidak pernah menghitung hari atau mencoret tanggal di kalender. Menurut nya, akan memperlambat waktu.

Nata mengerjap kala Fara menyenggol bahu nya. "Apa?"

"Di panggil bu Tika, disuruh ke ruang extrakurikuller," ucap Fara yang diangguki Nata.

"Oke, makasih info nya, gue pergi dulu,"

Fara berdehem pelan dengan menatap punggung Nata yang menjauh dari pandangan nya.

"Nata mau kemana?"

Fara terlonjak kaget sambil menatap kesal ke arah Arkhan.

"Ngagetin aja lo nyet!" Ucap Fara dengan kesal.

Arkhan melirik kesal ke arah gadis itu. "Nata kemana?"

"Ketemu sama gebetan baru nya!" Fara berucap asal sedangkan Arkhan melotot kaget.

"Gebetan baru?!"

Fara berdecak kesal. "Canda elah, Nata nemuin bu Tika,"

Arkhan hanya diam tak menanggapi lalu pergi keluar dari kelas sedangkan Fara hanya melongo menahan kesal.

"Ingetin gue buat nonjok siswa boongan itu!"

"Far, jangan lupa nonjok Arkhan ya!" Sahut Adit dengan polos nya.

Fara mendengus lalu mengangkat dagu nya pongah. "Kalo kata Nata, jatoh lo ke parit!"

"Apa salah gue?"

***

Bu Tika menahan senyum nya dengan mengalihkan pandangannya sedangkan Pak Dika semakin melebarkan senyum nya.

"Jadi, Bu Tika ga sibuk kan?"

Bu Tika melirik malu ke arah lelaki yang merupakan partner kerja nya. "Em, ga kok pak Dika,"

"Jadi?"

"Jadii?"

"Jadiiii?"

"Jadiiiiii?"

Pak Dika menghela nafas. "Jadi mau jalan sama saya?"

"Eum, maksud pak Dika kencan gitu?"

Pak Dika mengangguk dengan senyum nya.

Tok! Tok! Tok!

"Maaf ganggu bu Dika, pak Tika," ucap Nata sambil membuka pintu lalu memukul pelan bibir nya.

"Eum, maksud saya Bu Tika, pak Dika, ya itu," Nata terkekeh malu.

"Ganggu saja!" Gumam pak Dika kesal.

Nata hanya tersenyum terpaksa.

"Saya tunggu ya bu," pak Dika mengedipkan mata nya membuat Nata mengalihkan pandangannya.

Bu Tika menghela nafas kala pak Dika keluar dari ruang extrakurikuller.

"Duduk dulu, Nata,"

My Selebgram [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang