7- RYAN

9.9K 649 4
                                    

Happy reading!
.
.
.

"Ryan?"

Lelaki yang kebetulan sudah selesai mengikat tali sepatu nya itu langsung berdiri dan menyugar rambutnya kebelakang menatap Nata dengan senyum nya.

"Hai," Nata tersenyum tipis lalu mengangguk. "Iya, kenapa?"

"Gapapa sih, cuma mau ngajak lo jalan aja. Gimana?" Ucap Ryan dengan mengusap tengkuk lehernya.

"Jalan ya? Kapan?" Ryan nampak berfikir. "Habis maghrib aja gimana? Biar pulangnya ga kemaleman,"

"Oke," Nata mengangguk membuat Ryan tersenyum senang. "Ntar gue jemput ya?"

"Eh, jangan!" Ucap Nata panik dengan secara tidak sadar memegang lengan Ryan membuat lelaki itu tersenyum.

"Eum, maksudnya lo jangan kerumah. Lo tunggu aja gue didepan gang, oke?" Nata tersenyum tipis.

"Ganteng doang, jemput cewek kok didepan gang!" Sahut Gerry yang sedari tadi mendengar percakapan dua orang itu dengan nada keras.

"Daripada lo, ganteng doang, ngajak jalan cewek tapi ga dikasih kepastian!" Ucap Dinda dengan nada sinis membuat orang orang dikelas bersorak.

"ADIT! WOI! SI DINDA MINTA KEPASTIAN NIH!"

"WAH! PARAH LO DIT! MASA GA DIKASIH KEPASTIAN!"

"EH EH!! SI FARA JUGA GER!! JANGAN LO GANTUNGIN MULU!!"

"TAU TUH! ANAK ORANG ITU BUKAN JEMURAN!"

"Lah napa jadi gue?" Gumam Fara dan Gerry menatap datar teman sekelas mereka.

"Apaan? Kepastian?" Adit menatap Dinda lalu tersenyum tengil. "Neng Dinda mau kepastian ya? Hayuk atuh!"

"Kagak! Gue ga butuh omongan bullshit dari buaya! Gue cuma mau uang yang banyak!" Sinis Dinda membuat Adit menatap Dinda dengan tatapan terluka.

"Tega kamu sama Aa adit!"

"Banyak omong lo, buaya!" Ucap Fara sambil menjitak kepala Adit membuat lelaki itu meringis.

"Salah apa gue sama lo?" Adit mengusap kepala nya yang terasa sakit sedangkan Fara hanya menaikkan bahu nya acuh.

"Udah ga usah didengerin kata kata tu orang, pokoknya tunggu gue di depan gang aja oke?"

Meski bingung Ryan tetap mengangguk mengiyakan setelahnya pamit ke kelasnya sebab jam mata pelajaran segera dimulai.

"Lo mau pergi sama tu cowok?" Nata mengalihkan pandangannya kearah Arkhan yang sedang menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ryan, namanya Ryan. Dan ya, gue mau pergi sama dia, kenapa?" Arkhan hanya diam menatap datar Nata lalu pergi ke parkiran sekolah.

"Dia kenapa? Dan mau kemana?" Gumam Nata bingung lalu menaikkan bahu nya acuh.

Kok gue khawatir?

***

"Asek asek pulang awal!"

"Main kuy?"

"Woi, gue ga mau pulang ke rumah!"

"Aelah, pulang awal si pulang awal tapi pertanyaan gue kenapa dikasih tugas juga?"

Satu kelas bersorak ramai kala guru keluar dari kelas setelah memberi tahu bahwa seluruh siswa pulang lebih awal dikarenakan ada rapat bagi guru guru SMA Aksara.

My Selebgram [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang