32. PEMBAWA SIAL?

4.6K 291 0
                                    

Nata menyeruput rakus susu kotak rasa coklat itu dan kira kira sudah lima susu kotak yang gadis itu minum dengan rakus dan melempar kotak susu coklat yang sudah kosong ke sembarang tempat.

"Apa tadi kata nya? Lo mau jadi pacar gue? Heh?" Nata mendengus.

"Ga inget apa dia punya pacar?"

"Mentang mentang tu cewe cakep langsung kinclong tuh mata!"

Nata lagi lagi mendengus kesal lalu menyalakan musik dari handphone nya dengan volume yang keras.

Gadis itu menyanyikan lirik lagu dengan lumayan keras sambil membersihkan sampah sampah yang berserakan karena ulah nya.

"Buat berantakan terus langsung diberesin sebelum mak liat, kalo ga abis uang jajan gue,"

***

"Kue yang ini aja!"

"Ga, ga, bagus yang ini!"

Gerry menggeleng tegas. "Yang ini!"

Fara mendengus. "Yang ini woi!"

Sedangkan petugas kue yang sedari tadi melihat kedua orang ini bertengkar hanya diam dengan raut wajah bingung.

"Maaf mbak, mas, jadi mau kue yang mana?" Sahut petugas kue itu dengan senyum sopan yang sedikit dipaksakan.

"Yang ini!" Ucap Fara dan Gerry bersamaan dengan menunjuk kue yang berbeda.

Kedua nya melempar tatapan permusuhan.

Sedangkan Arkhan sedari tadi beejalan dengan menatap barang barang dengan pandanga bingung.

"Ini atau ini?" Arkhan menghela nafas.

Lelaki itu berjalan dengan perlahan dengan menatap penuh teliti barang barang di depannya.

Sedikit menghela nafas lalu memanggil seorang pegawai agar mendekat ke arah nya.

"Ya, kak?"

"Satu dus susu kotak rasa coklat yang ini, dan susu kotak yang ini juga satu dus," Arkhan menunjuk kedua benda yang sama dengan ukuran yang berbeda.

Pegawai itu mengangguk. "Langsung ke kasir aja kak,"

Arkhan mengangguk.

Disisi lain, Sthepen dan Asya yang ditugaskan untuk berbelanja malah makan di salah satu restoran dekat toko yang di tuju.

"Kalo dimarahin Athalla gimana, Phen?" Asya menatap pacar nya itu.

Sthepen mengunyah makanan nya. "Gapapa dimarahin asal perut kenyang."

Asya mengangguk angguk kan kepala nya, lalu merogoh saku nya dan mengambil handphone nya yang sedari tadi berdering.

Athalla

Asya meminum jus jeruk nya dengan rakus membuat Sthepen menaikkan sebelah alis nya kala Asya terlihat panik.

"Kenapa?"

"Athalla nelpon, bilang apa ni?"

"Bilang aja lagi belanja, jangan lagi makan," ucap Sthepen santai.

My Selebgram [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang