Setelah jam pelajaran terakhir selesai, semua siswa langsung merapikan tas nya dan bergegas untuk pulang. Termasuk Haechan dan juga Renjun. Jeno dan Jaemin yang telah siap mereka menunggu di bangku masing-masing.
Tiba-tiba ada dua orang yang memasuki kelas 11 bahasa 1 yang menjadi perhatian seisi kelas. Salah satu dari kedua orang itu berjalan di lorong bangku menuju Haechan berada.
"Hai sayang."
Sontak panggilan itu membuat seisi kelas kaget. Termasuk juga Renjun yang kaget menyadari bahwa ia berada di kelasnya.
Haechan yang kaget pun menoleh dan berbalik badan. Wajahnya melongo. "Ngapain anjir?"
"Apa?! Sayang?!" Pekik Renjun yang kaget. Jeno dan Jaemin yang menyadari itu sedari mereka berdua datang langsung berpindah tempat ke dekat Renjun.
"Wah wah wah," ucap Jeno sambil menepuk tangannya.
"Di apelin sepulang sekolah." Ketus Jaemin ikut-ikutan.
Mark terkekeh, "kenapa? Kok mukanya kaget gitu?"
"Ngapain kesini?" Tanya Haechan masih dengan ekspresi kagetnya.
"Ya nyamperin lo lah, Chan. Emang mau ngapain lagi? Ngamen?" Jawab Lucas yang berada di belakang Mark.
Renjun tertawa mendengar jawaban Lucas. "Tau nih aneh-aneh aja. Bagus-bagus di apelin sama doi, malah di tanya ngapain."
"Masih marah?"
Haechan yang lupa bahwa ia masih bermusuhan dengan Mark ia langsung mengubah ekspresinya dengan cepat. Ia berbalik badan lagi dan melanjutkan membereskan beberapa bukunya yang masih berserakan di atas mejanya.
Mark yang perhatian langsung menghampiri Haechan dan memasuki semua buku-bukunya ke dalam Tas Haechan. Dan langsung menutup tas ransel itu. Lalu di ambil lah tas nya dan di gantungkan di punggungnya. Haechan yang menyadarinya hanya terdiam.
Mark menarik tangan Haechan, "yuk!"
"WOWW!!!" sorak semua orang yang masih berada di kelas.
Haechan mau tak mau harus mengikuti Mark yang tangannya sudah tertarik. Lucas, Renjun, Jeno, dan Jaemin pun mengikuti mereka berdua di belakang sambil tertawa.
Ryujin dan juga teman-temannya yang baru saja habis berganti baju untuk latihan, kaget melihat Mark yang berjalan bergandengan dengan Haechan sembari membawa tas ranselnya keluar dari kelasnya.
"Ryu, Haechan?" ucap Yuna sambil menunjuk ke arah Haechan yang sudah berjalan di depannya.
Ryujin yang kaget tetap berjalan untuk masuk kedalam kelas namun pandangan masih kaget menatap kedua pria itu. Namun ia tertahan di ambang pintu karena Renjun dan juga yang lainnya ikutan keluar bersamaan.
"Loh, itu bukannya?" Yeji menyadari seseorang yang sepertinya bukan anak kelasnya. "Kak Lucas?"
Lia kaget, "mereka di kelas ngapain anjir?!"
Ryujin dengan segera masuk ke dalam kelasnya lalu duduk di bangkunya. Rupanya kelasnya sudah tak ada orang lagi selain dirinya dan teman-temannya.
"Jangan bilang mereka habis jedoran disini?" Kata Chaeryeong hanya menebak.
Ryujin menatap tajam Chaeryeong yang membuat Chaeryeong cengengesan.
"Gak."
Satu kata yang sudah bisa di artikan jelas dari Ryujin. "Mereka nggak mungkin pacaran!"
"Guys!" sorak Yeji yang sedari tadi hanya fokus ke layar ponselnya. "Kak Mark dateng ke kelas terus bilang, 'hai sayang'. Gitu!"
Jari jemari Ryujin mengepal dengan erat. Ia sangat tak suka dengan keadaan seperti ini. Ia pun langsung beranjak dari duduknya lalu pergi keluar kelas. Teman-temannya yang kaget langsung menyusul Ryujin sambil berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home | MarkHyuck ✓
Fanfiction"Kamu itu bagaikan rumah aku , tempat paling nyaman dari segala tempat" - Mark Lee ❗harsh word everywhere❗ BXB HIGHEST RANK : #1 in fanfictionnct #2 in markhyuck ©230121-lovanara