[34 — brengsek]
——————————
note : tulisan miring artinya flash back
"Ha-Eun!"
Panggil seseorang yang sudah menunggu kurang lebih sepuluh menit yang lalu di sebuah bangku taman. Wanita dengan pemilik nama itu langsung tertoleh dan berjalan menghampiri orang yang memanggil dirinya.
"Aera!"
Setelah di hampiri keduanya berpelukan dengan sangat erat. Merasakan setiap kerinduan yang tersalurkan dalam dekapan itu.
"Kamu apa kabar?" Tanya Aera.
"Aku? Tentu saja baik. Bagaimana dengan dirimu?" Balas Ha-Eun setelah keduanya duduk bersama dalam sebuah bangku.
"Aku pun juga begitu." Balas Aera dengan senyuman khasnya.
Ha-Eun sedikit kaget dengan apa yang terlihat dalam tubuh sahabatnya itu. Perutnya sedikit membuncit. "Aera, apa kamu.."
Aera tersenyum, "iya."
"Sungguh?"
Aera mengangguk mantap. "Baru tiga bulan."
"Ah, senang sekali mendengarnya. Akhirnya aku akan segera menjadi seorang Bibi!" Seru Ha-Eun.
"Kamu kapan?" Goda Aera sambil menyenggol lengan Ha-Eun pelan.
"Aku? Entahlah aku baru saja bertunangan bulan kemarin." Jawab Ha-Eun.
"Bertunangan? Dengan siapa? Kenapa kamu tidak memberitahuku?" Tegur Aera yang merasa dihianati sahabatnya lantaran ia tak tau apa-apa tentang dirinya.
"Maaf, Aera. Aku pun juga kaget dengan pertunangan ini karena aku belum siap untuk menikah. Johnny menginginkan kita untuk ke tahap serius." Terang Ha-Eun sambil menunduk.
"Hey," Aera merangkup wajah Ha-Eun dan mendongakkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Aku juga sempat ada di posisimu. Sangat takut dan belum terpikir bagaimana akan menjadi seorang istri bahkan seorang Ibu."
"Tapi percayalah, kamu perlahan akan mencoba menerima semuanya dan tanpa kamu sadari kamu bisa melewatinya." Ujar Aera memberi semangat.
Ha-Eun tersenyum lebar. "Sudah kuduga kamu lebih berpengalaman dariku, Aera."
"Apa karena takdir?" Keduanya tertawa.
"Sungguh aku sangat merindukan mu. Kapan kamu kembali dari Kanada?" Tanya Ha-Eun.
"Kemarin. Aku akan tinggal disini beberapa bulan karena urusan suamiku. Tenang saja Ha-Eun, kita akan terus bertemu sekarang." Ucap Aera dengan semangat.
"Wah, kalau begitu akan aku ajak kamu pergi ke seluruh tempat wisata bahkan restoran terenak sekalipun!" Seru Ha-Eun.
"Hahaha, tentu!" Balas Aera dengan semangat juga.
"Selama di Kanada aku tidak pernah mendengar kabarmu. Apa kamu baik-baik saja disana?" Tanya Ha-Eun lagi.
Ha-Eun mengangguk, "aku baik-baik saja. Namun..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home | MarkHyuck ✓
Fanfiction"Kamu itu bagaikan rumah aku , tempat paling nyaman dari segala tempat" - Mark Lee ❗harsh word everywhere❗ BXB HIGHEST RANK : #1 in fanfictionnct #2 in markhyuck ©230121-lovanara