[42 — strange day]
———————————
Masih asik dengan acaranya, hingga tidak sadar ada dua orang memakai pakaian seragam kepolisian lengkap memasuki area acara. Sontak suasana langsung hening dan tegang.
"Permisi, saya sedang mencari Ibu Soo Jin. Apa ada disini?"
Ha-Eun menampilkan tampang yang ikut kaget. Tak hanya Haechan dan teman-temannya, semua para tamu undangan sontak menoleh ke arah Soo Jin yang ikut kaget.
"S-saya?"
"Polisi njir," bisik Chenle kaget.
"Ini pasti karena gak mematuhi prokes." Sahut Jisung.
"Diem anjing." Balas Renjun kesal karena kebisingan dua bocah itu.
"Maaf sebelumnya. Tapi saya disini menjalankan tugas saya setelah mendapat laporan bahwa ibu Soo Jin di laporkan menjadi pelaku atas kasus pembunuhan." Terang salah satu petugas.
Semua kaget. Jelas. Awalnya yang masih baik-baik saja bahkan sedang have fun tiba-tiba melihat kejadian seperti.
Ryujin sebagai anaknya juga ikut kaget. Bahkan tiba-tiba dirinya mulai bertingkah aneh.
"Itu bohong kan? Iya kan?! Bilang itu bohong!" Soo Jin membentak anaknya sendiri.
Setelah dibentak seperti itu, Ryujin mulai menjambak rambutnya sendiri, dan juga memukul kepalanya. Salah satu orang di dekatnya langsung membawa Ryujin pergi untuk menenangkannya.
"Ayo Ibu Soo Jin, ikut kami ke kantor." Salah satu petugas sudah menghampiri Soo Jin dan tak lupa memborgol kedua tangannya.
"Maksudnya apa sih? Kenapa bisa nuduh saya? Ada bukti apa?!" Soo Jin membantah dan juga berusaha mengelak. Namun sang petugas sudah pasti menahannya lebih dulu.
"Untuk itu, di lanjutkan di kantor. Mari ikut saya." Sang petugas memegang tangan Soo Jin dan juga mendorong tubuh Soo Jin dari belakang.
Soo Jin masih berusaha untuk memberontak, namun tetap saja itu sia-sia karena tenaga nya kalah jauh dengan tenaga sang petugas.
Hingga akhirnya terdengar perkataan, "tunggu."
Soo Jin terdiam dari langkahnya, lalu berbalik badan. Dan mendapati perempuan yang barusan berkata untuk tunggu.
"Terimakasih ya pak, sudah menjalankan tugas dengan baik." Ucapnya berterimakasih kepada dua orang di belakang Soo Jin.
Sebuah telapak tangan mendarat tepat di pipi Soo Jin, berniat untuk menampar tapi masih memiliki rasa empati, maka niatnya di ganti hanya sekedar mengelus pipinya saja.
"Dan kamu, terimakasih untuk semuanya. Maaf baru bisa membalas seperti ini, aku yakin Tuhan akan membalas lebih dari yang aku bisa." Lanjutnya.
Soo Jin langsung menolehkan kepalanya berniat melepaskan telapak tangan itu dari wajahnya. "Lihat nanti, Ha-eun."
Soo Jin kemudian di tarik kembali oleh kedua petugas tersebut dan pergi dari area party.
Semua Kaget. Termasuk Haechan yang paham betul tujuan dari acara ini. Balas dendam.
Haechan tiba-tiba beranjak pergi dari tempatnya entah kemana yang disusul juga oleh Mark karena takut pacarnya ada apa-apa.
"njir kok gini?" jeno heran dengan situasi yang berubah drastis. semuanya terdiam dan saling bertatapan dengan orang lain. dan memandangi ha-eun yang masih berdiri disana dan belum bergerak dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home | MarkHyuck ✓
Fanfic"Kamu itu bagaikan rumah aku , tempat paling nyaman dari segala tempat" - Mark Lee ❗harsh word everywhere❗ BXB HIGHEST RANK : #1 in fanfictionnct #2 in markhyuck ©230121-lovanara