23

1.1K 119 15
                                    

[23 - perjanjian]



Boleh dong sebelum baca kasih vote nya duluu😌

Ayoo vote yg banyakk ! 😾

Ready for double up ? 🤭



----------






Sebuah jam tangan yang sangat asing bertengger di atas nakas kamar Haechan. Sang pemilik yang sedang di kamar mandi dengan segera Mark mengambil jam itu dan menelitinya.

"Ini jam siapa?" Tanya Mark langsung setelah melihat Haechan keluar dari kamar mandi.

"Hah?" Haechan menghampiri Mark. "Oh, itu punya ku."

"Beli baru?" Tanya Mark lagi. Jarang-jarang Haechan suka memakai jam tangan.

Haechan menggeleng pelan, "bukan. Di kasih Ryujin."

"Siapa?!" Pekik Mark yang membuat Haechan kaget.

Haechan yang tengah mengambil baju di lemari menoleh ke arah Mark. "Kado, dari Ryujin."

"Dia tau ulang tahun kamu?"

"Iya. Kemaren dia ngajak aku ke cafe buat rayain ultah ku." Jawab Haechan sembari memakai kaos hitam polos.

"Aku gak suka ya kamu sama Ryujin jadi deket gini." Perkataan yang sangat jelas menggambarkan bahwa Mark cemburu.

Haechan terkekeh pelan, "astaga. Engga lah, ngapain juga aku sama dia. Harusnya kamu tuh, di luar negeri jaga mata gak?"

"Kan aku disana ngurusin perusahaan, Sayang. Bukan buat cuci mata." Terang Mark.

"Iya tapi kan sama aja. Kamu ketemu banyak klien. Kali aja kamu tergoda sama mereka?" Lagi-lagi Haechan tak mau kalah.

"Udah, kamu bentar lagi telat loh." Titah Haechan sembari mendorong Mark yang masih terduduk di pinggir kasurnya.

"Masih jam 7." Balas Mark santai.

"Kamu ujian loh, kok santai banget." Hari ini seluruh kelas 12 sedang melaksanakan ujian akhir. Dan sudah pasti Haechan sebagai adik kelas libur.

"Aku sebenernya gak perlu ujian pasti bakalan lulus." Ucap Mark sombong.

"Dih. Nilai itu penting tau. Belum tentu kalo kamu gak ujian, trus nilai kamu jelek kamu bakalan tetep lulus. Ngga ada." Ujar Haechan mengingatkan.

"Ada, aku."

Haechan berdecak, "kamu mau nanti nama kamu jelek?"

"Mark Lee, seorang CEO yang tak lulus sekolah karena mendapat nilai ujian rendah."

Mark hanya tertawa mendengar omelan dari pacarnya. "Iya iya. Aku bakalan usaha buat kerjain ujiannya."

"Udah belajar?" Tanya Haechan yang mendapat balasan gelengan dari Mark.

"Kenapa gak belajar? Udah tau u-"

"Kan aku semalem sama kamu, sayang. Aku sengaja cepetin selesaiin urusan kantor biar aku bisa pulang kemaren. Sampe di Indo aku langsung surprise-in kamu. Aku gak ada waktu kan jadinya?"

Mendengar penjelasan Mark membuat Haechan terdiam. Tarikan napas terdengar pelan. "Yaudah, ayo sarapan." Ajak Haechan.

Keduanya keluar dari kamar dan langsung menuju meja makan yang ternyata sudah ada Ha-Eun yang menyiapkan semua makanan.

My Home | MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang