[40 — Villa]
——————————————
"Mama ngapain?"
Baru saja masuk ke dalam rumahnya, Haechan di kagetkan dengan sampah yang berserakan di lantai. Ia melihat Ibunya sedang sibuk sendiri di ruang tamu.
Ha-Eun yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah Haechan, "hm?"
Haechan ikut duduk di sofa dan memperhatikan Ibunya dengan penuh keheranan. "Lagi buat undangan." Jawab Ha-Eun setelahnya.
"Undangan?"
Ha-Eun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lebar. "Iya. Mama mau buat party di villa."
Haechan tertawa mendengarnya. "Party?"
"Party apaan emang Ma?"
"Party.. em... Ah! Family party!" Jawab Ha-Eun dengan sedikit terbata-bata.
"Family party?" Tanya Haechan lagi yang masih heran dengan kelakuan Ibunya.
"Iyaa sayang."
"Ngapain Mama buat Family party?" Haechan bingung. "Dalam rangka apa?"
"Dari pada kamu banyak tanya mending bantu Mama deh," ketus Ha-Eun yang sudah mulai kesal dengan pertanyaan Haechan.
"Mama jawab dulu pertanyaan Echan. Party dalam rangka apa?" Ha-Eun tak menggubrisnya masih terfokuskan dengan memasukkan undangan ke dalam amplop.
"Mama rujuk sama Papa?"
Ha-Eun menghela napasnya pelan. Lalu menatap ke arah anaknya. "Echan, tujuan Mama buat party itu ya cuman buat seru-seruan aja. Biar bisa ketemu dan ngumpul-ngumpul lagi sama temen-temen Mama."
"Kamu juga boleh loh undang temen-temen kamu. Mama juga udah buat undangannya." Kata Ha-Eun melanjutkan.
"Jadi gak ada unsur Mama rujuk sama Papa kan?"
Ha-Eun tertawa, "engga sayang. Udah nih bantuin Mama dong!"
Haechan lalu berjalan mendekat ke sebelah Ha-Eun, "ohh, kirain kan."
"Kamu sih kemaren malahan pergi. Kan Mama mau nya ngajakin kamu ke villa." Lanjut Ha-Eun.
"Jadi semalem Mama ke villa?" Tanya Haechan yang di angguki Ha-Eun.
"Kapan party nya?"
"Lusa."
"Lusa?!" Haechan terbelalak kaget.
Ha-Eun tertawa, "kenapa?"
"Party itu butuh persiapan loh, Ma. Kok Mama mendadak gini?" Protes Haechan.
"Kata siapa dadakan?" Ujar Ha-Eun. "Mama udah siapain party ini dari minggu lalu tau."
"Hah?" Haechan semakin kaget. "Kok Mama gak bilang?"
"Kamu sih pacaran terus, Mama di biarin." Cibir Ha-Eun sambil tertawa kecil.
Haechan berdecak kesal, "Echan mulu yang disalahin."
Ha-Eun mengacak-acak rambut anaknya sambil tertawa gemas. "Lucunya anak Mama. Maaf yaaa, Mama gak bilang dulu ke Echan."
"Tapi sekarang udah bilang kan?"
"Telat." Jawab Haechan dengan kesal.
Ha-Eun semakin gemas dengan tingkah Haechan kalau sudah ngambek. "Besok nginep di villa, gih. Ajak temen-temen kamu juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home | MarkHyuck ✓
Fanfiction"Kamu itu bagaikan rumah aku , tempat paling nyaman dari segala tempat" - Mark Lee ❗harsh word everywhere❗ BXB HIGHEST RANK : #1 in fanfictionnct #2 in markhyuck ©230121-lovanara