Matahari telah bekerja untuk menyinari bumi di pagi hari. Haechan yang tengah berada di mobil menuju perjalanan ke Sekolahnya seperti biasa melakukan hobinya, bermain game.
Tapi tertiba niat bermain game nya itu ia urungkan lalu memikirkan sesuatu yang telah terjadi semalam. Dimana ia dan sang Doi menonton sebuah film komedi yang ternyata menghasilkan banyak kejadian yang tak terlupakan.
Jangan ngadi-ngadi kita gak aneh-aneh. Lebih tepatnya belum. HAHA. Canda kak😅
Haechan menawari menonton salah satu film yang langsung disetujui oleh Mark. Mereka berdua pun duduk di atas kasur lalu bersender dan menikmati film tersebut. Ternyata film itu sangat lucu. Apalagi di tambah dengan selera humor seorang Mark yang sangat rendah. Dengan film itu saja Mark tertawa hingga tak terhitung. Bagaimana jika ia terus bersama Haechan sang pelawak dadakan?
Kasihan, bisa-bisa Mark mati muda hanya tertawa 24/7.
Tidak, hanya bercanda. Nanti ada yang marah.
Selama ada adegan lucu, mereka berdua selalu tertawa. Dan ada salah satu scene yang dimana membuat Mark tak kuasa menahan tawanya sehingga ia memeluk Haechan yang berada di sebelahnya. Ia mengatakan bahwa ia tak kuat menahan perut nya yang sudah sakit.
Mungkin jika kalian mengenal seorang Lee Haechan, akan tau bagaimana reaksinya?
Ya, mendadak tremor. Tangannya bergetar padahal ia ingin membalas pelukan itu dan mengatakan 'humor lo rendah banget kak. Canda humor'.
Mungkin jika Haechan berhasil mengatakan itu, Mark seketika akan berubah. Perut nya yang sudah tidak sakit dan giginya tertutup dengan kedua bibir yang tertutup rapat.
Mark tetap tertawa di pelukan itu hingga tak sadar kepalanya menunduk tepat di perut Haechan. Haechan yang tiba-tiba ikut tertawa tangannya mendadak mengarah ke atas rambut Mark lalu mengacak-acak pelan rambutnya.
Tangan Mark yang melingkar di perut ramping Haechan akhirnya terlepas. Mark terbangun lalu kembali duduk di posisi semula sembari mengelap air matanya yang sudah membasahi pipinya.
"Astaga perut gue sakit banget ketawa mulu." Itulah yang dikatakan Mark yang sepertinya tidak sadar telah memeluk orang di sampingnya.
Apa reaksi Haechan? Ia hanya tertawa dan pura-pura tidak tahu apa yang telah di lakukan Mark padanya.
Mungkin begitulah singkat cerita bagaimana kejadian semalam. Memang terkesan hanya kejadian kecil, namun percayalah hal seperti itu membuat jantung Haechan terasa akan berpindah tempat ke ginjal.
Rupanya Haechan melamun cukup lama. Setelah lamunannya tersadar karena terpanggil oleh Pak Supir, kini Haechan turun dari mobilnya lalu masuk ke dalam Sekolahnya.
Ia pun berjalan ke dalam kelas seperti biasa. Namun pandangan orang-orang yang melihatnya tidak biasa. Bagaimana tidak, seorang Lee Haechan berjalan ke kelas dengan ekspresi yang terlalu bahagia. Senyumannya yang tak bisa ia pudarkan dari bibirnya sedari ia bangun tidur.
"Chan?" Renjun memanggil Haechan karena kaget melihat temannya datang ke kelas dengan ekspresi tidak biasa.
"Ya?" Haechan duduk lalu menaruh tas ranselnya.
Renjun, Jeno, Jaemin, Chenle dan Jisung langsung berpindah tempat ke bangku Haechan.
"Wih! Mas Sultan udah sehat?" Seru Haechan sambil bertos ria dengan Chenle. Begitupun dengan Jisung.
Chenle mengangguk, "udah."
"Yakin udah?" Haechan dengan sengaja menginjak kaki Chenle yang di balut perban.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home | MarkHyuck ✓
Fanfiction"Kamu itu bagaikan rumah aku , tempat paling nyaman dari segala tempat" - Mark Lee ❗harsh word everywhere❗ BXB HIGHEST RANK : #1 in fanfictionnct #2 in markhyuck ©230121-lovanara