04

2.4K 157 0
                                    

" Cafe morega kuy!" ajak Amos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Cafe morega kuy!" ajak Amos.

"Kuy, lagian gue udah laper banget. Mak gue segala gak masak lagi." sahut Junet.

"Kerjain tugas aja sekalian biar gak numpuk, gue males kalau udah numpuk." beo Arden.

"Tuh guru gak ada yang pengertian apa ya sama muridnya? Kan kasian kita yang selalu begadang ngerjain tugas terus." gerutu Junet yang ditanggapi gelengan kepala Miguel.

Saat ini mereka sedang berjalan beriringan di koridor menuju parkiran karena bel pulang sedaritadi telah berbunyi.

Raskal yang sedaritadi diam menoleh saat melihat sosok gadis yang selalu membuatnya kesal itu, gadis itu seperti menunggu sebuah kendaraan umum lewat.

Raskal menepuk pundak Amos dua kali, Amos pun menoleh dan mengerutkan dahinya "Kenapa Kal?" tanyanya.

"Lo bawa motor gue ya" Raskal langsung memberikan kunci motornya pada Raskal.

"Lah ngape?" tanya Junet yang juga heran.

"Lo semua mau ke cafe kan? Nanti gue nyusul." ujarnya pada teman-temannya.

"Nanti gue telpon lo buat jemput gue, oke?" Amos hanya mengganguk ria.

Raskal segera pergi menuju halte depan sekolah, ia berdiri agak jauh dari Mora. Setelah bus datang, gadis itu langsung masuk ke dalam bus yang diikuti Raskal.

Di dalam bus keadaannya sangat ramai membuat Mora harus berdiri dengan tangan yang memegang pegangan yang tersedia di atas kepalanya, Raskal melihat gadis itu karena mereka hanya berbeda 3 jengkal saja.

Bus pun berjalan, mata Raskal tak sengaja melihat seseorang yang sengaja ingin melecehkan Mora. Ia langsung maju mendekati lelaki yang ingin melecehkan Amora dan menarik baju lelaki itu pelan.

Ia menatap tajam pada preman depannya ini, namanya bang Tora. Preman pasar dekat sekolahnya. Untung saja ia memiliki banyak kenalan preman karena statusnya yang menjadi ketua geng.

"Lho Ras, ngapain lo dimari? Tumben gak bawa motor?" tanyanya basa-basi.

Raskal menatap datar bang Tora "Jangan gangguin tuh cewek." tunjuknya pada Mora.

Tora menggaruk tengkuknya "Sorry Ras, gue kira bukan cewek lo. Gue pergi dulu deh ya, salam sama yang lain." preman tersebut berteriak menyuruh supir bus untuk berhenti. Ia langsung pergi dari hadapan Raskal.

Tatapan Raskal beralih pada Mora, ia mendekat pada gadis yang sedang menyanyi kecil itu dengan telinga yang disumpal airpods.

Karena keadaan yang ramai hingga dalam bus pun berdesak-desakkan membuat Raskal merapatkan tubuhnya pada Mora, lelaki itu sampai menahan nafas karena tubuhnya yang bersentuhan langsung dengan tubuh gadis itu bahkan sampai tak ada celah.

Untungnya tubuh Raskal tidak berhadapan langsung dengan tubuh gadis itu melainkan Mora yang menyamping hingga tubuh Raskal yang merapat pada tubuh gadis itu hanya mengenai lengan Mora saja.

RaskalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang