So this is my story, i hope y'all enjoyed! And big thanks banget buat kalian yang mau baca dan hargai cerita gue.
Happy reading!
Gadis yang bernama Amora itu mengendarai sepeda pinknya dengan semangat yang menggebu-gebu. Sesekali ia menyipitkan matanya mencari rumah pelanggannya.Ia lekas turun dari sepedanya saat tiba di rumah pelanggannya. Mengambil box cookies buatannya di keranjang sepedanya dan melangkahkan kakinya menuju pintu rumah yang besar itu.
Mengetuk pintu tersebut dengan pelan dan tak lupa gadis itu untuk menampilkan senyuman manis yang terpatri di wajah cantiknya. Pintu pun terbuka memunculkan seorang wanita paruh baya yang tersenyum riang saat melihat Amora.
"Eh neng geulis disini, anter pesanan ibu yah?" tanya wanita tersebut dengan lembut.
Amora mengangguk "Iya bu, nih." ia menyodorkan box cookies buatannya pada wanita tersebut yang diterima dengan raut senang ibu itu.
"Buatan neng geulis mah selalu mantul! Mantap betul kata orang mah, hehe. Oh ya ini duitnya ya neng." Amora mengambil duit yang diberikan ibu itu dan memasukkan dalam kantong celananya.
"Makasih bu! Jangan lupa order lagi ya sama saya hehehe." cengir Mora.
Wanita tersebut mengangkat tangannya memberikan acungan jempol seraya terkikik geli pada Mora "Siap atuh neng!"
"Yaudah, saya pamit dulu bu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, hati-hati ya neng!" Amora yang hendak berbalik itu hanya menampilkan senyumannya dan kembali melangkahkan kakinya menuju sepeda pinknya berada.
Bagi Amora, membuat kue itu seru. Cita-citanya pengen banget kuenya bisa dimakan sama Kylie Jenner, si independent woman idolanya. Awal dia merintis jualan kuenya itu, karena kepikiran untuk ternak kucing di rumahnya biar bisa menjadi teman Amora dikala gadis itu kesepian.
Prinsip Amora itu harus nabung terus tiap hari. Katanya biar bisa kalau beli apapun gak pakai lihat harganya dulu. Padahal kakaknya-Jaden bisa membelikan apapun yang Amora mau, tetapi Amora menolak. Dia ingin mandiri biar kekayaan keluarganya bisa ngalahin Bill Gates, orang yang memiliki kekayaan yang melimpah.
Di perjalanan pulang, Amora dengan raut bahagianya terus menyanyi dengan pelan tanpa melihat ada lubang besar di jalan yang akan ia lewati sehingga membuat Amora terjatuh dari sepedanya.
Bruk
"Awhsss." ringisnya saat melihat siku dan lututnya berdarah.
Itu akibat kalau orang menghayal terlalu tinggi. Dihempaskan oleh kenyataan. Sakit bukan?
"Ngapain sih tuh lubang disitu? Gak ada kerjaan banget mangkir di jalanan? Gue jatuh kan jadinya ahelah!" omelnya pada lubang tersebut.
Lalu gadis itu beranjak dan mendirikan sepedanya lagi. Ia berjalan tertatih sambil menuntun sepedanya dengan pelan untuk pulang ke rumahnya karena hari sudah semakin sore.
Ia terus mendumel kesal dan menyalahkan lubang tersebut yang membuatnya jatuh mengenaskan dan tersungkur di aspal jalan. Untung saja sepeda pinknya tak ada yang lecet karena jika ada pasti gadis itu akan menangis.
Ia melihat ada kaleng yang tergeletak di jalan karena ia masih kesal dengan lubang tadi, alhasil ia menendang kuat kaleng tersebut.
"Bangsat."
Mora menoleh saat mendengar seseorang mengumpat. Matanya melihat ada seorang lelaki yang mengusap kepalanya dengan wajah kesalnya. Seketika Mora mematung, ia tak tau harus berbuat apa. Apa lelaki itu akan memenjarakannya? Mora bergidik ngeri.
Ia berjalan mengendap-ngendap agar tak ketahuan oleh lelaki itu jika ia lah yang menendang kaleng tadi tetapi terlambat, lelaki itu sudah menatapnya dengan tajam.
Amora menyengir menampilkan giginya dan panik saat lelaki itu berjalan menghampirinya. Jujur, ia ingin sekali kabur tetapi kakinya pasti akan terasa sakit jika dibawa berlari.
"Lo yang lempar kaleng tadi hah?" ujar lelaki itu dengan ketus seraya menatap tajam Amora.
Amora mengangguk masih dengan cengirannya "Tapi gue gak sengaja kok, suwer tekewer-kewer deh."
Lelaki itu mendengus "Gue potong kaki lo mau? Biar gak sembarangan nendang kayak tadi." ancamnya membuat Mora gelagapan.
"Aish jangan dong! Nanti gue jalan pakai apa?"
"Ganti kaki ayam!" sarkasnya dan pergi meninggalkan Mora yang masih terpaku.
"Sinting ya lo!" hardik Amora menatap kesal Raskal yang sudah berlalu.
Segini dulu prolognya, besok kita lanjut lagi oke? Vote sama comment dulu dong cantik dan ganteng! Thankyou love!
—tbc—
KAMU SEDANG MEMBACA
Raskal
Fiksi RemajaVOTE DAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Raskal itu cuek dan galak ditambah ketampanannya yang tak pernah berkurang sedikit pun membuat lelaki itu menjadi cool di mata orang-orang. Bahkan tak sedikit kaum perempuan yang menyukainya. Tetapi sejak kejadi...