Saat ini anggota Rodeos berkumpul di rumah bertingkat dua yang letaknya bersampingan dengan hutan kota yang merupakan basecamp mereka. Raskal menunduk melihat notifikasi yang masuk di pop up ponselnya, nama Laskar langsung tertera di layar ponselnya. Ia pun membuka chat tersebut.
LaskarDraxier : Ras, gue minta bantuan geng lo. Terutama si Arden, info lanjutnya gue bakal datangin lo di basecamp nanti.
Raskal : Ok
Kemudian Raskal menyimpan ponselnya di saku jaketnya. Ia menatap teman-temannya yang sedang mengobrol ria, "Si Laskar minta bantuan sama kita." ujarnya yang membuat semua mata menoleh padanya.
Miguel mengerutkan dahinya "Ngapain?"
Raskal beralih menatap Arden "Terutama Arden yang dibutuhinnya, mungkin mau nge-hack." lalu mengangkat bahunya acuh dan kembali meneguk minuman sodanya.
"Oh, gue punya sepupu di Draxier. Katanya mereka kembali ngebuka kasus pembunuhan nyokapnya Laskar." Rafael yang dipojokan berujar.
"Astaga baru inget, pembunuhan berantai yang terjadi setahun yang lalu itu kan dan sempat viral kayaknya di internet." timpal Baron.
"Katanya juga bokapnya si Laskar di kabarkan hilang kan ya sampai sekarang belum ketemu." sambung Fero.
"Gue jadi ngeri anjir." Junet bergidik.
"Gue pikir sih mereka yang ngebunuh orangtua Laskar kayaknya gak terima hak waris jatuh ke Laskar, secara kan keluarga Laskar orang berada ye kan dan juga Laskar anak tunggal. Makanya banyak yang ngincer harta mereka atau ada musuh dalam selimut di keluarganya." tambah Amos.
"Jangan suuzon dulu lo Mos!" sela Sena.
"Gue mikirnya mereka berurusan sama mafia masa." tukas Gibran.
"Bisa jadi sih, apalagi bokap Laskar bisnis senjata kan dan udah sampai luar negri malah." kata Rino.
"Intinya kita cuma bisa bantu semampunya dan jangan sampai kalian ada yang berurusan sama polisi, gue gak mau dengar alasan apapun itu. Pikirkan juga orangtua kalian dirumah." tandas Raskal.
"Siap bos!" ujar mereka semua.
Mereka yang tidak ikut nimbrung dalam percakapan tadi hanya mendengarkan saja.
Raskal beranjak, matanya menatap anggotanya yang berada di ruang tengah itu "Si Zio mana?" tanyanya.
"Lagi latihan bang." ucap Edric—adik kelasnya yang ikut bergabung dalam Rodeos.
Raskal mengangguk "Gue cabut dulu, bilangin sama Zio gue pesan semua album One direction." setelah mengucapkan itu, Raskal melengos pergi menuju motornya.
«««
Di perjalanan pulangnya, ia melihat seorang gadis tengah mengayuh sepedanya. Ia mengekori gadis itu dibelakang dengan menggunakan motornya.
Gadis itu menoleh ketika mendengar suara deruman motor di belakangnya, ia memberhentikan laju sepedanya dan lekas turun dari kendaraan roda dua itu.
"Lo lagi, lo lagi! Gue sampai bosen liatnya, mau ngapain lagi sih?!" ketusnya.
Raskal menurunkan standar motornya dan bersidekap dada menatap Mora geli "Jadi lo belum ngebuang sepeda butut lo itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raskal
Teen FictionVOTE DAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Raskal itu cuek dan galak ditambah ketampanannya yang tak pernah berkurang sedikit pun membuat lelaki itu menjadi cool di mata orang-orang. Bahkan tak sedikit kaum perempuan yang menyukainya. Tetapi sejak kejadi...