11

1.7K 136 8
                                    

Mamiw belum telat up kan? Tadi mamiw keasikan baca cerita yg lain eh malah keterusan😭

Yuk, komen tiap paragraf!

"Mor, temenin gue fotocopy yuk!" ajak Thea yang baru saja tiba di kelas.

Mora yang asik bermain game salon-salonan di ponselnya menoleh pada Thea yang memanggilnya "Fotocopy apa?"

Thea melirik pada lembaran kertas yang ada di dekapannya "Soal-soal ujian buat kelas 12, tadi gue disuruh sama bu Fatma buat fotocopyin di depan sekolah."

Mora mengangguk dan meletakkan ponselnya di saku bajunya. Gadis itu beranjak dan berjalan bersama Thea menuju fotocopy depan sekolah mereka.

"Lo tunggu disini aja ya Mor, rame soalnya." mata Thea memandangi tempat fotocopy yang ramai. Ia berdecak, pasti lama.

Mora hanya menurut pada Thea. Ia berjalan mendekati bangku yang ada di depan fotocopy tersebut dan mengeluarkan ponselnya untuk bermain kembali gamenya agar menghilangkan suntuk selama menunggu Thea selesai dengan urusannya.

Seseorang memberhentikan motornya depan Amora. Gadis itu tak sadar dengan kedatangan orang itu karena fokus dengan game yang ia mainkan.

Orang itu berdehem untuk mengambil perhatian Amora, "Ekhm, hai?"

Mendengar suara tersebut, Amora mendongakkan kepalanya menatap sosok tersebut. Ia berdiri untuk melihat lebih jelas rupa orang tersebut.

"Lo siapa?" tanyanya.

Orang itu mengulurkan tangannya "Kenalin, gue Austin Monella."

Amora mengerutkan dahinya, "Nama lo kayak bakteri, salmonella."

Amora ingin membalas jabatan tangan lelaki itu tetapi Anthea datang dan langsung menarik tangan Mora agar menjauh dengan lelaki yang bernama Austin itu.

Anthea menoleh datar pada Mora "Ngapain?"

Mora mengerjapkan matanya polos "Dia ngajak kenalan tadi." tunjuknya pada Austin.

Kini Thea mendelik tajam pada Austin, yang ditatap seperti itu malah mengernyitkan dahinya bingung dengan tingkah Thea.

"Jangan lo pikir gue gatau lo siapa ya." desis Thea dan mengenggam tangan Mora meninggalkan tempat fotocopy tersebut dan kembali ke halaman sekolah.

Setelah kedua gadis itu menjauh, Austin mengeluarkan senyum miringnya. "Boleh juga dua-duanya." kata lelaki itu. Setelahnya ia kembali menaiki motornya dan berlalu.

"Kok kita kembali ke sekolah? Emangnya lo udah selesai fotocopy?" tanya Mora.

Saat ini kedua gadis itu sedang berjalan di koridor dengan Thea yang menampilkan raut datarnya. Tangannya terkepal mengingat lelaki tadi. Langkah Thea terhenti mendengar pertanyaan Mora.

"Lo gatau dia tadi siapa?"

"Emang siapa?"

"Cowok tadi."

"Oh si bakteri. Nggak, gue gakenal. Emang dia siapa? Badut sirkus ya?"

"Gue kasih tau. Kalau lo ketemu lagi sama tuh cowok, please lo kabur aja. Dia bahaya."

"Oh rentenir,"

Thea memijat keningnya mendengar ucapan Mora. Ia berpikir jika Mora yang polos itu akan bertemu lagi dengan lelaki tadi. Austin itu ancaman. Iya ancaman, setelah bertemu dengan cowok itu pasti hari-hari selanjutnya tidak akan tenang.

RaskalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang