Raskal yang baru saja tiba di kediaman Amora langsung disuguhkan pemandangan gadisnya yang sedang menonton film Barbie di ruang tengah. Saking fokusnya Amora menonton hingga tak menyadari keberadaan Raskal yang ada di belakang gadis itu. Tak mau menunggu lama lagi, Raskal langsung melompat melewati sofa dan mendaratkan bokongnya di sofa seraya merangkul Amora membuat gadis itu terbeliak kaget.
"Heh sialan! kaget gue,"
Raskal melirik Amora sekilas, "Alay! gitu aja kaget." lalu kembali mengacuhkan gadis yang ada disampingnya dan fokus dengan Tv yang ada di depannya menayangkan film Barbie.
Amora mentap sinis Raskal dengan bibir yang dinaik-naikannya sembari mengunyah kasar keripik kentang yang menjadi cemilannya saat ini.
Raskal berdecak membuat Amora kembali mentap lelaki itu dengan kerutan di dahinya, "Kenapa sih? riweuh banget perasaan," tanya Amora.
"Ganti filmnya! gue mau nonton yang Barbie Mermaid Tale, yang ini gue udah nonton soalnya." jawaban dari Raskal membuat Amora melototkan matanya bahkan hampir menyemburkan keripik kentang yang ada di dalam mulutnya saking terkejutnya bahwa pacarnya itu menyukai film Barbie.
Amora kira, cowok modelan seperti Raskal lebih menyukai film yang bergenre action atau horror. Ternyata oh ternyata, ada suatu rahasia yang disembunyikan para makhluk lelaki. Amora saja baru tahu setelah Raskal yang berucap seperti itu
"Kenapa harus Mermaid sih? minggu lalu gue baru nonton itu,"
"Karena biar gue bisa liat cewek pakai bikini, kan jarang- jarang gue liat di real life."
"Sialan! nonton Barbie ada tujuannya sendiri ternyata, AU AH BALIK LO SANA SETAN!" teriak Amora seraya mendorong-dorong badan Raskal dengan kuat. Sedangkan Raskal, cowok itu tertawa puas lalu menangkap dua tangan Amora agar berhenti untuk mendorongi tubuhnya terus.
"Mor, minta foto lo dong."
Amora mengernyit, "Buat apa?" tanyanya.
"Buat dipajang di buku yasin biar lebih estetik,"
"Anak anj! musuhan kita, bye!" setelah mengucapkan itu, Amora membuang mukanya tak ingin menatap wajah Raskal yang membuat tangannya gatal untuk menampol wajah tengil cowok itu.
Raskal mendekat pada Amora lalu memeluk gadis itu dengan erat. Lain dengan Amora yang memberontak agar dilepaskan. Ia masih kesal dengan cowok itu. "Heh lepas! Kalo musuhan gak boleh peluk-peluk, haram hukumnya."
"Yakali lah gue pajang foto lo di buku yasin, mana mau gue. Gue maunya kisah kita kayak Romeo dan Juliet yang abadi bersama,"
"Buat kisah sendiri dong! Biar beda dari yang lain," gas Amora sewot.
Raskal terkekeh sembari mengusap-ngusap kepala Amora, "Terserah." cowok itu melirik sebentar jam yang melingkar di pergelangan tangannya "Mau beli bayi anabul gak? Mumpung belum malam." ucapnya.
Amora nampak seperti menimang-nimang kemudian mengangguk meyetujuinya, "Gue ganti baju bentar," sebelum gadis itu beranjak, Raskal sudah menariknya menuju luar rumah.
"Heh gue mau ganti bajuuu dulu ih,"
"Lo cuma beli bayi kucing doang bukan dinner mewah,"
"Ih tapi gue kucel banget nih, liat!"
Raskal berbalik menatap Amora. Memandangi gadis itu dari atas sampai bawah. Hanya celana selutut dan kaos hitam oversized yang dipakai Amora, lalu letak masalahnya ada dimana? Pikirnya.
"Lo cuma boleh cantik depan gue doang elah, cuma ke petshop bentar ngapain ganti baju segala? Mau ajang pamer kecantikan lo hah? Paras lo dibawah Gigi Hadid gayaan banget," cibirnya membuat Amora menggerutu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raskal
Teen FictionVOTE DAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Raskal itu cuek dan galak ditambah ketampanannya yang tak pernah berkurang sedikit pun membuat lelaki itu menjadi cool di mata orang-orang. Bahkan tak sedikit kaum perempuan yang menyukainya. Tetapi sejak kejadi...