15

1.7K 105 7
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan🙏

Geng motor itu membentuk sebuah barisan di jalanan hingga membuat para pengendara lainnya berdecak karena jalanan yang menjadi padat seketika, tetapi kumpulan itu menghiraukannya. Mereka mengendarai motornya menuju basecamp mereka.

Di barisan paling depan, terdapat Fero dengan Rino yang memimpin membawakan bendera yang bertuliskan nama geng mereka. Rodeos. Dengan Rino yang mengendarai sedangkan Fero yang posisinya setengah berdiri sambil memegang bendera yang diangkat keatas. Seperti mengenalkan geng mereka pada khalayak masyarakat.

Di belakang Fero dan juga Rino, terdapat Raskal yang memimpin dengan moge khasnya. Baru lah setelah motor lelaki itu, seluruh anggotanya mengikuti arahan jalan sang ketua. Jalan mereka yang rapi nan teratur walaupun jalanan menjadi ramai karena ulah mereka itu masih saja ada yang mengabadikan foto mereka. Sedangkan yang difoto, ada yang terlihat narsis dan ada juga yang cuek bebek dengan kamera.

Geng itu berbelok menuju jalan yang lebih sepi pengendara. Dan setibanya sampai di basecamp mereka, para lelaki itu langsung turun setelah memarkirkan motor mereka di halaman yang luas depan basecamp tersebut.

Saat memasuki basecamp, mereka semua memencar. Ada yang pergi ke dapur, ruang bermain, ada juga yang langsung menggeletakkan tubuhnya di atas karpet ruang tengah yang ada di lantai dua. Lantai tersebut memang dikhususkan untuk beristirahat. Karena banyaknya anggota geng itu, Raskal tidak memungkinkan membelikan kasur untuk mereka semua. Hanya ada beberapa kamar yang memang dipakai untuk bergantian.

Sedangkan Raskal dan teman-temannya lebih memilih duduk di sofa yang ada di ruang tengah bawah. Ditemani dengan beberapa kaleng soda dan juga cemilan yang diambilkan oleh Junet tadi.

"Parah si Raskal, pacaran diem-diem ternyata." celetuk Amos.

"Yah Kal belum juga gue gebet." sahut Junet yang langsung mendapatkan pelototan tajam dari Raskal. Junet menyengir menampilkan deretan giginya saat ditatap seperti itu.

"Jun, lo ada kontaknya Nessa gak?" tanya Arden. Lelaki itu tumben sekali menanyakan kaum hawa. Biasanya lelaki itu selalu bodo amat mengenai perempuan.

Junet menyipitkan matanya "Nessa mana? Yang punya nama Nessa gak cuma satu."

"Nessava, temen kelasnya si Mora."

"Gak ada deh kayaknya, berarti belom gue gebet. Nanti gue mintain si Mora dah, siapa tau tuh cewek bisa gue gebet." tukas Junet yang dihadiahi tonjokan di perutnya oleh Arden.

"Bangsat. Kenapa si lo elah, Sakit babi."

"Gue yang mau gebet duluan, awas aja lo nikang-nikung gue. Gue kasih tau tante Resa nanti kalo anaknya punya pacar sejibun."

Ah, ya. Junet itu tidak pernah membawa pacar-pacarnya datang kerumahnya. Makanya orangtua Junet tidak pernah mengetahui jika anaknya telah memiliki pacar yang seabrek itu. Atau mungkin saja mereka mengira jika Junet itu jomblo.

"Jangan anjir! Ntar gue gak dapat jatah sebulan, bisa kemarau perut gue gak diisi makanan."

"Centera bos jangan lupa! Ahay palpalepalepale." sahut Amos dengan raut bahagianya seperti tak pernah makan di restoran bintang lima yang ternama itu.

"Yes akhirnya gue bisa ngerasain steak yang harganya bisa beli iphone X." beo Junet dengan melompat-lompat seperti anak kecil.

"Norak." sungut Miguel pedas.

"Yeu emang faktanya Migu sayang. Kan Junet selalu makan mie goreng tempatnya Cak Ilo yang harganya lima ribuan sama es cekek marimas, seribuan paling."

RaskalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang