Laki-laki itu menoleh ke sampingnya dan menemukan seorang gadis yang sedang menatapnya dengan tatapan memelas. Ia mengantongi ponselnya dan kembali menatap gadis asing itu.
"Kenapa?" tanya Raskal.
"Hmm, gue boleh minjem duit lo dulu gak buat beli pulsa? Dompet gue hilang, gue mau ngehubungin orangtua gue tapi pulsa gue habis. Nanti gue ganti deh. Boleh?" mohon gadis itu.
Raskal mengeluarkan dompetnya dan memberikan duit seratusan dan memberikannya pada gadis itu. Selepasnya ia pergi meninggalkan.
Gadis asing tadi masih menatap kepergian Raskal. Ia kenal dengan seragam sekolah itu. Olympus High School. Kemudian senyumnya miringnya terbit.
"Tungguin gue." gumamnya.
«««
Raskal kembali ke sekolah setelah melakukan aksi bolosnya di mata pelajaran kimia. Baginya kimia itu rumit. Ia pergi menuju kantin karena sekarang waktunya jam istirahat. Ia menghampiri teman-temannya itu. Lalu duduk sambil bersandar di dinding kantin sekolah.
"Pesenin gue es jeruk dong, gerah body gue." Raskal meletakkan duit pecahan dua puluh ribu diatas meja.
Junet dengan cepat mengambilnya sebelum ia kalah start dengan Amos lagi seperti sebelumnya. Ia mengangkat uang itu keatas membuat Amos mendelik kesal dengan Junet.
"Yuhu, duit holang kaya nih."
"Anak setan." maki Amos dalam hati.
Junet beranjak dari duduknya dan berlari menuju stand minuman. Dan kembali ke mejanya setelah ia mendapatkan pesanan Raska.
"Kembaliannya buat gue ya?" ucap Junet.
Raskal menggelengkan kepalanya "Gue mau beli oreo nanti." duit yang ada di tangan Junet diambil kembali oleh Raskal membuat Junet menggerutu dalam hati.
Sedangkan Amos tertawa mengejek pada Junet "Hah! Siapa tadi yang bangga banget? Ujung-ujungnya di phpin? MAMPUS RASAIN HAHAHA," Junet yang mendengarnya hanya mendengkus.
Raskal melirik pada Arden yang tengah berkutat dengan buku-buku, "Gak capek tuh otak disuruh kerja terus?" sindirnya sembari meminum minumannya.
"Emang keterlaluan nih tuyul satu. Belajar mulu kerjaannya. Albert Einstein aja gak sampe segitunya belajar perasaan," celetuk Junet.
"Gue belajar biar gak bodoh kayak lo!" sentak Arden menatap sinis Junet.
"Gini loh, maksudnya lo kerasukan setan pintar kah sampai dimana-mana lo belajar terus? Di sekolah belajar, di basecamp juga lo belajar, nih keknya dirumahnya juga pasti nih anak belajar juga. Gak bosen apa tuh mata bacain rumus-rumus? Otak gue aja sampai keluar lava merapi." cerca Amos.
"Yaudah sih, hobi dia." beo Miguel.
"Bentar lagi ada olimpiade, gue disuruh ikut. Makanya gue belajar." pungkas Arden dan kembali melanjutkan kegiatan belajarnya.
"Hadiahnya bagi dua boleh kali?" pinta Junet dengan alisnya yang dinaik-turunkan.
"Makanya belajar goblok!" sarkas Amos.
"Mulut lo pengen gue jejelin sambel aja rasanya hih." kata Junet yang dihiraukan Amos.
"Lo tau gak Kal? Tadi si planet duduk berduaan sama si Dewa Bumi." ujar Amos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raskal
Teen FictionVOTE DAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Raskal itu cuek dan galak ditambah ketampanannya yang tak pernah berkurang sedikit pun membuat lelaki itu menjadi cool di mata orang-orang. Bahkan tak sedikit kaum perempuan yang menyukainya. Tetapi sejak kejadi...