cemburunya pa dokter

4.6K 280 9
                                    

Bismillahirrahmanirrahim✨
*
*
Thanks yang udah mampir dan vote, jangan lupa share cerita crazy doctor juga ya.

Enjoy, and happy reading 🍁

Ai yang merasa ada yang berdiri di sampingnya, langsung mendongak, menatap seseorang tersebut dengan wajah kusutnya. "Ngapain pa?".

"Loh, harusnya saya yang nanya, kamu ngapain masih di sini?".

"Duduk". Jawabannya singkat.

"Kamu tau, kesalahan kamu apa?". Tanyanya tenang namun mengimintidasi.

Ai menggelengkan kepalanya santai, lalu kembali menunduk menatap sepatunya. "Emang saya salah apa pa?".tanyanya datar.

"Kamu ngelamun di jam pelajaran saya, kamu sakit?". Tanyanya sedikit cemas.

"Ngga pa".

"Terus?".

"Saya cuma gak mood aja, kalo bapak izinin saya izin gak ikut pelajaran bapak boleh ya?".

Rendi menghela nafasnya berat, 4 tahun dia ngajar di sini, baru kali ini ia menjumpai murid seperti Ai yang jujurnya kelewatan jujur.

Umur Rendi masih terbilang muda, bahkan dia masih bujangan, inilah yang menjadi alasan, kenapa murid-murid nya ta takut padanya, karna mereka semua menganggap Rendi sebagai seorang kakak. Tapi Rendi sangat senang dengan apapun panggilan mereka padanya. Mereka semua sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, seperti halnya mereka yang menganggap Rendi sebagai seorang kakak.
Ini juga salah satu alasan, kenapa sekolah ini menjadi sekolahan favorit, karna memang banyak guru-guru, muda di dalamnya.

"Sebenernya ini tidak di benarkan, tapi kali ini saya izinin kamu, lain kali jangan di ulang lagi". Putus Rendi mengizinkan Ai.

"Makasih pa, saya permisi, ke kelas dulu kalo gitu". Namun baru beberapa langkah, suara Rendi kembali mengintruksi.

"Kamu mau kemana?".

"Ke kelas pa".

"Siapa bilang kamu saya izinkan ke kelas, kamu tetap di sini, temenin saya ngawasin anak-anak yang lainnya. Ai mengela nafas berat, lalu kembali berjalan gontai menghampiri Rendi.

Rafa menatap dua insan yang tengah berbincang-bincang dengan tatapan datarnya. Hawa yang tadi terasa segar, tiba-tiba berubah panas. "Apa yang mereka bicarakan?". Gumamnya.

"Pagi pa Rafa". Suara cempreng tiba-tiba masuk tanpa permisi kedalam gendang telinganya, Rafa menatap wanita di depannya datar.

"Pagi pa". Ulangnya.

"Hmm". Jawab Rafa seadanya.

"Saya boleh duduk gak pa?".

"Duduk aja, tapi saya udah selesai, saya permisi".

Rafa langsung berdiri dari duduknya, dan langsung pergi meninggalkan Siska yang tengah mengerucutkan bibirnya kesal, akibat di abaikan olehnya.
Mood nya tiba-tiba hancur saat melihat Ai tersenyum bahkan tertawa karna laki-laki lain.

Crazy doctor (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang