Bismillahirrahmanirrahim
🍁
Untuk apa kalian memiliki mata,
Jika menilai seseorang menggunakan telinga~
Enjoy and happy reading 👑
"Ngga mungkin! bunda gak mungkin_". Teriak Saras.Tepatnya jam 10 tadi bundanya di nyatakan meninggal akibat penyakit konflikasi yang di deritanya. Saras ta pernah tau jika ibunya menderita penyakit sebanyak itu.
Dia menangis tersedu-sedu. Orang yang sangat berarti dalam hidupnya pergi untuk selama-lamanya.
"Sabar ras, semua sudah kehendak Allah. Ikhlaskan kepergian ibumu, saya yakin kamu kuat". Ujar Bagas sambil menenangkan Saras yang berada dalam pelukannya.
"Saya turut berdukacita atas meninggalnya tante Asih, kamu yang kuat ya, ikhlaskan kepergian nya biar dia tenang di alam sana". Timpal Rafa yang berdiri tepat di dekat Bagas.
Brak!
Pintu terbuka kasar, menampilkan seorang gadis tengah berdiri dengan napas memburu. "Ras". Panggilnya lirih.
Saras menguraikan pelukannya dengan Bagas lalu menatap Ai yang berada di ambang pintu. "Ai".
Ai berlari ke arah Saras lalu memeluk gadis itu erat, menyalurkan kekuatan padanya. Sementara Rafa memberi isarat pada Bagas agar ikut keluar bersamanya. Memberikan ruang untuk keduanya.
"Bunda Ai, bunda ninggalin gw, sekarang gw udah gak punya siapa-siapa lagi". Ujarnya menangis dalam pelukan Ai.
"Loe masih punya gw ras, loe masih punya gw". Ujar Ai penuh penekanan. Dia ta akan membiarkan sahabatnya hidup kesepian seorang diri. Dia akan berusaha ada untuk sahabatnya, kapanpun Saras membutuhkannya.
"Idup gw ancur, bokap gw pergi ninggalin gw sama bunda, sekarang bunda juga ninggalin gw Ai, gw kesepian".
Ai mengusap punggung Saras yang bergetar, menyalurkan ketenangan disana. "Gw gak bakal biarin loe kesepian, gak akan". Ucapnya penuh penekanan.
"Gw mau nyusul bunda aja, hidup gw udah gak berarti sekarang".
"Nggak! Loe harus kuat".
"Nyatanya gw gak sekuat itu".
Ai terdiam membiarkan Saras mengeluarkan seluruh keluh kesah yang selama ini gadis itu pendam sendiri. Mendengarkan nya saja sangat sakit.
Apalagi jika ada di posisi gadis itu, mungkin Ai ta akan sekuat Saras.Seberat itukan kehidupan Saras? dia merasa gagal sebagai sahabat. Gadis itu pandai menyembunyikan ekspresi. Bagaimana bisa dia selama ini menyembunyikan masalah sebesar ini sendirian. Bahkan tanpa berniat menceritakan sedikit pun pada Ai.
**
Saras menatap nanar gundukan tanah di depannya. Air mata yang sedari tadi mengalir kini sudah mengering. "Bun, maafin Saras ya, Saras belum bisa jadi anak yang seperti di harapkan bunda".
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy doctor (End)✅
AcakBahasa amburadul maklumi, penulis amatir😌🙏 _____ _____ Bekerja di sekolahan calon istrinya ta pernah terbayangkan oleh Rafa. ~~ Bertemu dengan dokter UKS yang notabenenya sebagai calon suaminya ta pernah diinginkan oleh Ai. -Kalian suka cerita kon...