Crazy doctor (End)✅

Hospital

Bismillahirrahmanirrahim✨
*
*
Baik buruknya seseorang itu tergantung pada orang yang menilai nya itu sendiri.
-
Terkadang orang yang baik dipandang buruk hanya karna satu kesalahan yang diperbuatnya, begitupun sebaliknya orang yang buruk bisa di pandang baik dengan satu kebaikannya.
-
Tetap berbuat baik ya teman-teman. Walaupun itu hal sekecil apapun .

🍁

Enjoy and happy reading 👑

"AYAH STOOOP!"_teriaknya histeris. Tubuhnya bergetar hebat menahan rasa takut saat melihat laki-laki yang seharusnya melindungi keluarganya justru tengah memukuli wanita yang telah melahirkannya ke dunia.

"DIAM! jangan ikut campur urusan orang tua". Bentaknya.

"Ayah Saras mohon stoop, jangan sakiti bunda lagi". Ujarnya lirih.

Sakit rasanya saat melihat wanita yang telah melahirkannya di pukuli tanpa ampun oleh ayahnya sendiri. Entah apa yang terjadi antara ayah dan bundanya  Saras tidak tau. Ini sudah terjadi saat pertama kali Saras menginjakan kakinya memasuki rumahnya.

"Saras jangan ikut campur"

"Kenapa yah?? Kalo gitu pukul Saras yah...pukul! Jangan bunda yah jangan. Saras mohon pukul Saras aja jangan bunda" teriaknya lantang.

Hendi menatap manik mata putrinya yang sudah di penuhi derai air mata. Lalu tanpa sepatah kata dia langsung melenggang pergi meninggalkan istri dan anaknya.

"Bunda". Ujar Saras beralih menumpukan kepala Asih ke atas pahanya sebagai bantalan.

"S-aras, sakit".

"Mana yang sakit Bun?? Bilang sama Saras".

"Di sini" uajranya sambil menyentuh dadanya yang terasa sesak. " r-asa sakit di badan bun-da tidak ada apa-apanya, dari pada rasa sa-kit di hati bunda". Ujarnya lemah dan terbata-bata. Hidupnya seakan hancur saat orang yang sangat ia cintai tega memukulinya demi wanita lain.

"Bun...maafin Saras ya, Saras gak bisa jagain bunda". Ucapnya sambil menundukkan kepalanya dalam.

"K-amu gak salah, yang salah bu-nda". Ujarnya lemah.

"Bun kita ke rumah sakit ya". Susah payah Saras membantu Asih berdiri dan memapahnya keluar rumah.

**

Ai sangat terkejut saat mendengar ibu dari sahabatnya masuk rumah sakit. Saras sudah menceritakan semuanya padanya. Bagaimana ibunya bisa masuk ke rumah sakit. Dia hanya tidak pernah mengira jika keluarga sahabatnya ta baik-baik saja.

Dia merasa gagal jadi seorang sahabat, karna ta mengetahui terlalu dalam tentang sahabatnya. Saras memang gadis yang periang dan ceria, maka dari itu Ai ta pernah menyangka ternyata di balik senyum cerianya gadis itu menyimpan lukanya sendiri.

Ai dapat melihat di sebuah kursi di depan ruang UGD seorang gadis yang sangat ia kenali tengah terduduk dengan kepala yang ia tenggelamkan di antara tumpukan kakinya.

"Saras". Ujarnya sambil mengusap bahu gadis itu.

Saras langsung memeluk erat tubuhnya. Menangis sejadi-jadinya mengeluarkan segala bebannya yang selama ini di deritanya.