PELAKOR!

2.3K 160 10
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Buat yang udah sabar nunggu cerita crazy doctor thanks ya, hari ini spesial buat kalian pokonya.


_Happy reading_


"Ayah gendong". Ujar Gevan sambil merentangkan kedua tangannya ke arah Rafa. Rafa mengacak rambut Gevan sekilas lalu langsung menggendong Gevan ke dalam dekapannya.

"Mas kita jadi beli peralatan bayi kan mas?". Ujar Aliza

"Buat apa Za toh masih lama".

"Tapi aku maunya sekarang mas". Aliza merengut sedih.

"Yaudah tapi jangan banyak-banyak ya".

"Iya mas".

Setelah itu, ketiganya pun pergi menuju toko perlengkapan bayi. Sesampainya di sana Aliza langsung bersemangat memilih segala perlengkapan dari mulai popok, bedong, kasur bayi dan baju-baju bayi. Rafa hanya bisa mengikuti wanita itu dari belakang sambil menggendong Gevan.

Melihat Aliza seantusias itu memilih perlengkapan bayi, Rafa jadi teringat pada Ai. Wanita itu juga tengah hamil mengandung anaknya, darah dagingnya sendiri. Seharusnya dia sibuk menemani Ai berbelanja keperluan bayi, tapi dia malah sibuk menemani Aliza. Aliza memang sedang mengandung tapi dia tidak tau siapa ayah dari bayi itu, Rafa sudah beberapa kali bertanya siapa ayah dari bayi itu, tapi Aliza ta pernah mau jujur.

"Mas yang ini lucu banget". Teriakan Aliza membuyarkan lamunan Rafa.

"Hmm kalau suka ambil aja".

Atas izin Rafa, Aliza langsung memasukan barang-barang yang menurutnya sangat bagus dan mahal ke dalam troli belanja. Dia ta mau jika nanti anak yang di kandungnya lahir memakai pakaian murah-murah apalagi yang 10 ribu dapet 3.
Rafa juga ta mempermasalahkannya karna menurutnya itu sudah menjadi tanggung jawabnya sebelum dia tau siapa ayah dari anak yang dikandung Aliza.

Seperti memanfaatkan suasana Aliza benar-benar memilih barang-barang yang harganya dapat menguras isi dompet Rafa.

"Udah mas".

"Yaudah kita bayar dulu ya".

Setelah membayar, Rafa, Aliza dan Gevan langsung berjalan ke stan makanan. Namun saat melewati beberapa toko siluet matanya ta sengaja melihat seseorang yang sangat ia kenali. "Ai". Gumamnya.

Aliza langsung mengikuti arah pandang Rafa, memang benar apa kata Rafa di sana ada Ai dengan seorang wanita, namun sepertinya Ai melihat Rafa dengannya makannya gadis itu langsung pergi dengan langkah yang tergesa. Aliza tersenyum kemenangan.

**

Kenangan masa lalunya terlintas di pikirannya, kenangan yang memperlihatkan seberapa bahagianya dia tersenyum, tertawa bersama laki-laki yang sangat ia cintai. Kenangan dimana pertama kalinya dia berjumpa dengan dia, kenangan seperti apa perjalanan keduanya sampai menjadi sepasang suami istri.

Hanya membayangkannya saja sudah sangat menyakiti perasaannya. Kenapa perjalanan cintanya penuh liku seperti kisah sepasang suami istri dalam sinetron. Dimana sang suami selingkuh dengan wanita lain, dimana sang suami lebih memilih wanita lain daripada istrinya sendiri.

Tangannya terulur mengelus perutnya yang mulai membuncit. Emosionalnya memang kadang ta terkontrol, kadang-kadang menangis, kadang-kadang tertawa, kadang-kadang bad mood mungkin itu pengaruh dari bayi yang di kandungnya.

Yang dia pikirkan sekarang hanya, bagaimana bertahan hidup dan membesarkan anaknya nanti sendirian. Tanpa adanya sang suami di sisinya, mungkin benar kata hatinya. Dia harus mengikhlaskan Rafa untuk Aliza.
Karna memang di bandingkan dengan Aliza ai ta ada apa-apa nya, dia hanya gadis kecil yang ta pandai mengurus keperluan Rafa.

Crazy doctor (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang