Hamil

4.3K 227 8
                                    

Bismillahirrahmanirrahim✨

🍁

Thanks gys atas support nya, tanpa kalian ceritaku mungkin hanyalah rempahan gorengan, thanks juga 1k nya🤗
Love you gys❤️

Sebelum mulai ke cerita, aku mau ngingetin lagi nih!
Buat pada pembaca crazy doctor, aku bakal up satu Minggu sekali yah, tapi kalo ada kesempatan, kemungkinan bisa up 2 kali dalam seminggu.
Jadi buat kalian, pantengin terus ya cerita crazy doctor, ikuti kisah Rafa dan Ai sampe akhir.

Author mau nanya nih? Suka happy ending? Apa sad end??
Apapun ending nya semoga kalian puas ya, sekali lagi thanks you all❤️


Enjoy, and happy reading 👑

HIYAAAAAAA!!!

"Jurus kodok bertelor..." Teriak seorang gadis, sambil melempar lembing di tangannya. Suaranya terdengar nyaring, seperti tong kosong yang di tabuh.

Lembing melesat begitu cepat dan melambung tinggi di udara, satu kali tarikan gravitasi menghempas lembing menukik ke bawah. "YEAAAY". Ai bersorak senang saat lembing yang di lemparnya mendarat dengan sempurna.

Teman-temannya bertepuk tangan, memuji kemampuannya, mereka berdecak kagum dengan gadis yang satu ini.

"WAW IMPRESIF". teriak Samsul sambil bertepuk tangan keras.

"Aiiiii good job". Puji Saras.

"Bagus Ai, kamu memang hebat, saya bangga sama kamu". Puji Rendi, laki-laki ini memang selalu memujinya, bahkan ketika Ai ta melakukan apapun dia tetap memujinya. Bukannya Ai ta suka mendapatkan pujian tapi jika pujian itu datang dari Rendi entah kenapa Ai merasa sedikit tidak nyaman. Pasalnya murid-murid yang lain iri padanya dan menganggap nya cari muka terhadap Rendi, padahal bukan itu kenyataannya.

"Makasih pak".jawab Ai canggung.

"Oke kita lanjut ya, selanjutnya Azi silahkan".

Sementara itu di sisi lain. Sepasang mata memperhatikan setiap gerakan Ai. Matanya ta pernah berpaling, dari saat dimana Ai bersiap-siap melempar lembingnya sampai Ai bersorak gembira saat gadis itu dapat mencetak skor sempurna.

Namun seketika senyumnya hilang saat melihat laki-laki lain menghampiri gadisnya. "Mau sampe kapan loe kaya gini? Apa gak bosen loe ngambil milik orang lain?". Gumamnya.

"PA RAFA YUHUUUU". Rafa menghela nafas kasar. Baru saja hidupnya tenang, aman, dan damai. Sekarang diganggu dengan kedatangan orang-orang an sawah di depannya.

"Ekhm__pagi menjelang siang pa Rafa". Ujar Siska.

"Hmm..."

"Pa, ini saya bawain bapak puding. Buatan saya sendiri loh pa, bapak makan ya". Pintanya.

"Makasih ya sis, gak usah repot-repot. Tapi saya udah makan tadi perut saya juga masih kenyang". Tolak Rafa halus.

Namun, bukan Siska namanya jika keinginannya belum terpenuhi. Perempuan itu terus-menerus memaksa Rafa untuk menerima puding darinya. Membuat Rafa mau ta mau menerimanya. Persetan dengan Rafa mau memakannya atau tidak itu terserah nanti, dia bisa memberikan puding itu pada siswa nanti.

Crazy doctor (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang