Pelukan

2.5K 162 13
                                    

Bismillahirrahmanirrahim ✨

🍁

"Apasih?"

-Rya

Enjoy and happy reading ✨

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam... namun ketiga manusia yang berada di ruang keluarga itu masih sibuk dengan dunianya masing-masing. Ai terduduk bersandar di sofa, Revan yang sibuk memainkan game online di ponselnya, dan Gio yang sibuk dengan tv dan cemilannya. Sementara Saras, semenjak gadis itu pamit untuk ke kamarnya. Dia ta pernah keluar lagi.

Karna bosan Ai mencoba berdehem untuk memecah keheningan "Ehkm_bang gw laper nih, keluar yu cari makanan". Ajaknya.

"Wih setuju tuh. Tapi... maaf-maaf ya, gw kan nih cemilan masih gitu, hmm jadi kaga bisa nganter, minta tolong bang Revan aja, hehe gpp kan bang?".

"Apaan si bang, siapa juga yang ngajak Luh?". Ujar Ai menohok.

"Mampus!, Udah yok berangkat". Timpal Revan.

Baik Ai maupun Revan bangkit dari duduknya, lalu melenggang pergi meninggalkan Gio yang tengah menggerutu ta jelas.

***

Ai dan Revan sudah sampai di sebuah indomerit, mereka langsung membeli beberapa cemilan untuk menemani mereka begadang. Setelah menemukan semua cemilan yang di inginkanya, Ai segera menuju kasir untuk membayar semua belanjaannya.

"Selamat malem ka". Sapa mba-mba kasir ramah.

"Malem". Jawab Ai dengan senyumannya.

"Mau nambah pulsanya ka?_tanya si kasir sambil menghitung belanjaan Ai, Ai hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Piring cantinya ka, mumpung lagi diskon beli 3 cuma 30 RB aja". Lanjut si kasir, Ai lagi-lagi menggeleng sebagai jawaban. " Totalnya 287.500 ribu rupiah ka".

Ai beralih menatap Revan yang tengah pokus pada ponselnya." Bang bayar, mana uangnya?".

Revan mengeluarkan uang seratus ribuan 3 lembar dari dompetnya. "Nih".

Ai mengambil uang tersebut lalu memberikannya pada penjaga kasir. "Nih mba".

"Uangnya 300.000 ribu ya ka, kembaliannya jadi 12.500 ya ka, ini 500 mau di sumbangin apa ngga ka?".

"Ya udah gpp mba sumbangin aja".

Si kasir mengangguk, lalu memberikan kembaliannya pada Ai.

Setelah itu Ai dan Revan keluar dari indomerit tersebut.

"Emang rata-rata kasir ke gitu ya de?". Tanya Revan, laki-laki itu sedari tadi memang sibuk dengan ponselnya tapi dia masih bisa mendengarkan percakapan adiknya dan penjaga kasir tadi.

"Ya gitu bang". Jawab Ai acuh.

**

Ai mengedarkan pandangannya ke luar jendela mobil, sesekali ia menikmati angin malam yang menerpa wajahnya. Malam ini ia seakan lupa jika memiliki suami, astagfirullah berdosa😌.

Sementara Revan sibuk menyetir sambil memperhatikan jalan di depannya. "BANG STOOOP". Pekik Ai.

Revan menghentikan laju mobilnya secara mendadak saat mendengar teriakan melengking Ai. "Ada apa si de? Bikin kaget aja, untung gak ada mobil di belakang kalo ada gimana?" omelnya

Crazy doctor (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang