Bismillahirrahmanirrahim
-
Typo Merajalela 🍃
Happy reading 💜Tidak ada hal paling menyakitkan selain kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang sangat kita sayangi. Begitupun yang ai rasakan sekarang, dunianya seakan runtuh ta bertiang. Dengan rasa sesak di dadanya dia menatap gundukan tanah di depannya, dia masih ta menyangka apa yang terjadi padanya hari ini. Dia kehilangan sosok yang paling berharga dalam hidupnya.
Acara pemakaman telah selesai 20 menit yang lalu, namun mama nya enggan meninggalkan gundukan tanah milik ayahnya tersebut.
Revan dan Gio juga masih setia menemani Sarah, Sarah belum bisa menerima kenyataan kalau Hermawan pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya."Pa, kenapa kamu tega ninggalin aku sama anak-anak secepat ini?". Ujarnya lirih
"Mama gak sanggup kalo harus hidup tanpa papa, mama gak sekuat itu pa...kenapa tuhan gak adil pa?".
"Ma, udah ya... ikhlaskan kepergian papa, jangan bebani papa dengan keadaan mama yang seperti ini. Semuanya sudah takdir ma, gak ada yang bisa melawan takdir, kematian itu goib, gak ada satu orang pun yang tau kapan itu akan datang". Terang Revan, sambil ikut berjongkok di depan makam papanya.
Sarah terdiam, mencoba mencerna perkataan Revan. Air matanya kembali mengalir saat menyadari begitu berdosa nya dia menyalahkan takdir tuhan.
"Sekarang kita pulang ya". Kini Gio yang berujar sambil membantu Sarah bangun dari duduknya.
Perlahan tapi pasti, Sarah menganggukkan kepalanya, lalu bangkit dengan di bantu oleh kedua putranya.
-
Satu minggu kemudian!
Rumah besar itu terlihat sepi, semua penghuninya memilih menyendiri, kepergian Hermawan menorehkan luka untuk mereka semua. Sarah menatap kosong ke depan, sementara tangannya ta berhenti memotong sayur. Reva yang menyadari mama mertuanya melamun langsung menyadarkannya, dia takut jika sampai Sarah teriris pisau karna melamun.
"Ma".
Sarah mengerjapkan matanya, lalu menatap Reva hang tengah menatapnya juga. "Mama ke kamar dulu ya, kamu lanjutin masaknya". Pamitnya
"Iya ma".
Setelah kepergian Sarah, Reva kembali pokus untuk menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Persetan dengan di makan atau tidaknya nanti, yang penting dia sudah menyiapkan semuanya.
Reva tersentak saat merasakan sebuah tangan kekar melingkar sempurna di pinggangnya. Pelakunya ta lain adalah Revan suaminya sendiri.
"Mas".
"Hmm".
"Kamu gak ke kantor?".
"Ngga". Jawabnya enteng sambil menenggelamkan wajahnya di cekuk leher Reva.
Reva mendengus kesal, saat Revan mengendus-endus leher jenjangnya. Tapi dia ta menolaknya dan membiarkan Revan menghirup aroma tubuhnya sepuas lelaki itu. Toh setelah kepergian Hermawan, Revan baru bersikap manja seperti ini lagi, karna kemaren-kemaren mereka sibuk dengan perasaan sedih dan duka.
EKHM_tiba-tiba seseorang masuk ke dapur memergoki kemesraan keduanya. Reva yang melihat Gio tengah menatapnya dan Revan, berusaha melepaskan pelukan Revan, namun tenaganya kalah banding oleh laki-laki itu, dia hanya bisa pasrah dan membiarkan rasa malunya, dengan tersenyum canggung ke arah Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy doctor (End)✅
RandomBahasa amburadul maklumi, penulis amatir😌🙏 _____ _____ Bekerja di sekolahan calon istrinya ta pernah terbayangkan oleh Rafa. ~~ Bertemu dengan dokter UKS yang notabenenya sebagai calon suaminya ta pernah diinginkan oleh Ai. -Kalian suka cerita kon...