Positif!

2.8K 160 50
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

💐

"Bahagia&Kecewa"

-Ai

Enjoy and happy reading!


"Hamil dok?". Ai ta dapat menyembunyikan keterkejutannya saat melihat hasil laporan pemeriksaan di tangannya. Bagaimana bisa secepat ini dia mendapatkan keturunan, bukan ta mau hanya saja dia belum siap dan takut jika nantinya dia melahirkan di usia yang sangat muda, apakah dia kuat? Bagaimana dengan sekolahnya?.

"Selamat ya bu" ujar dokter tadi sambil menjulurkan tangannya.

Ai menggelengkan kepalanya, dia harus berfikir positif, dia pasti bisa, dia beralih menerima uluran dokter tadi. " Ah! Trimakasih dok". Ujarnya masih terasa gugup, karna dia belum menyangka apa yang baru saja terjadi padanya.

"Tapi ... berhubung usia ibu masih terlalu muda, di tambang kandungan ibu juga sangat rentan, saya sarankan agar tidak melakukan hal-hal berat, terutama banyak pikiran, karna itu dapat mempengaruhi janin yang ada di dalam kandungan ibu". Lanjutnya.

Ai menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "Baik dok trimakasih, kalo gitu saya permisi". Ai beranjak pergi keluar dari ruangan.

Tangannya terangkat untuk mengelus perutnya yang masih rata, rasa syukur ta lupa Ai panjatkan atas kepercayaan yang  tuhan berikan kepadanya melalu janin yang ada di dalam kandungannya. Namun ada rasa takut jika kehadirannya di tolak oleh Rafa.

**

Bagas baru saja selesai memeriksa pasien nya, rasanya sangat lelah... namun semuanya terbayar lunas saat melihat senyum manis mereka semua. Dia berjalan melewati koridor rumah sakit dengan tatapan lurus ke depan. Seketika dia menggantungkan langkahnya saat melihat siluet seseorang yang sangat ia kenali. "Ai! Ngapain dia di sini?". Matanya melirik ke arah papan nama ruangan di atas pintu di mana Ai keluar tadi. "Dokter kandungan?". Gumamnya. "Jangan-jangan! dia dia hamil?". Lanjutnya.

Lalu dengan langkah lebarnya Bagas bergegas menuju ruangan Rafa. Dia harus menanyakan prihal ini pada laki-laki itu. Sesampainya di depan pintu ruangan Rafa Bagas mengetuk pintu di depannya dengan tidak selow.

Tok...tok...tok_ta ada jawaban.

"Tok...tok...tok_masih ta ada jawaban, karna ta ada jawaban Bagas langsung menerobos masuk ke dalam, dan mendapati Rafa yang tengah duduk termenung sambil menyenderkan kepalanya pada kursi miliknya.

"Raf tadi gu-" ucapan Bagas terpotong.

"Gas gw cape". Ujar Rafa masih dengan pandangan yang lurus tanpa melirik ke arah Bagas yang tengah berdiri di sampingnya.

"Iya tapi tad-". Lagi-lagi ucapannya terpotong.

"Gas gw pamit duluan ya". Ucapnya singkat lalu langsung mengambil barang-barang miliknya dan meninggalkan Bagas yang tengah berdiri tegak di samping kursi yang Rafa duduki tadi.

"Waalaikummusalam". Gumam Bagas berdengus kesal. Padahal dia ingin memberi tahu kalau dia melihat istri sahabatnya tersebut keluar dari ruangan dokter kandungan. Tapi niatnya gagal.

Gpp deh masih ada waktu besok, mungkin tuh anak kecapean_batin Bagas. Lalu melesat pergi dari ruangan Rafa.

**

Crazy doctor (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang