[20] disappear

336 60 3
                                    

di lain sisi, chenle yang dimana kakaknya tersebut diberitakan meninggal, bahkan tidak peduli apapun dan hanya memutar-mutarkan pelan gelas wine yang sedang ia nikmati.


sembari mendengarkan alunan musik klasik, lelaki itu hampir terbang dalam mimpi indah.  kamar yang hanya disinari redupan lampu kuning, dan dirinya yang benar-benar merasakan hangatnya malam seperti orang yang tak bisa diganggu.




namun sialnya, telepon itu muncul lagi muncul lagi.


pasti reporter, wartawan, dan orang-orang pengganggu lainnya. termasuk juga polisi.



dengan malas, terpaksa ia mengangkat panggilan tersebut. menurutnya ini sudah keterlaluan dan menggangu sekali.




"halo saya kim yerim dari sbc, saya mau bertanya yang terkait dengan dong sich—"


"duh, emang berita tuh enggak ada kerjaan lain apa selain teleponin saya? ini udah yang kedua belas kalinya sbc nelepon saya! urusin aja sana kasus dating idol! apa pedulinya dong sicheng dong sicheng sialan"


"..lagian dia udah mati kan, yaudah tanya aja sama orang di sekitar sana. kalau enggak sekalian tanya aja langsung sama dong sicheng ke kuburannya, interview khusus alam baka."




"..berita tuh enggak ada benernya ya? menurut saya sih lebih baik fokusin berita untuk pencarian jung sungchan."





chenle lalu mematikan panggilan tersebut dengan tidak peduli, dan ia menonaktifkan ponselnya.


sebenarnya beberapa hari yang lalu polisi sudah berkali-kali datang, menginterogasi chenle dan menanyakan hal-hal berkaitan yang lainnya. namun tidak ada apapun yang terjadi.


tapi sejauh ini polisi juga agak heran dengan tingkah chenle yang biasa-biasa saja ketika sicheng mati. bahkan saking biasa sajanya, mereka mengira bahwa chenle juga ada  sangkut pautnya dengan kejadian pembunuhan tersebut.


ketika ponselnya sudah ia matikan, munculah yang baru. dering bel rumahnya terus berbunyi menandakan seseorang yang tampaknya ingin menghajarnya malam ini.


siapa?





lelaki itu turun tangga dengan santai, dan ketika sampai keluar rumah, ia melihat bahwa ada seorang perempuan yang  berdiri di depan pintu gerbangnya.



ia seperti mengenal perempuan tersebut, dan ternyata kim minjeong yang basah kuyup karena hujan turun lebat hari ini. ditambah gadis tersebut masih menggunakan baju rumah sakit, bisa dibilang ia berhasil kabur.





tak disangka minjeong terlihat memegang sesuatu di tangannya, tak lain ialah benda berbahaya. gadis itu berani mengambil itu atas dasar seluruh dendamnya pada chenle.



ya, dia terlihat mencengkram palu.




"lo kesini mau membunuh gue?" tanya chenle enteng sembari menyender di tembok.





"....................."





"..jangan macem-macem deh, ini lagi hujan"





"..karena kalau lo membunuh gue itu enggak gratis." ucap chenle tertawa. "..hahaha, maksudnya kalau sidik jari lo hilang kena air hujan, lo enggak ketangkap polisi. jadi lo keenakan.."








"balikin.."




"ha?"



"bALIKIN SEMUANYA!!" bentak minjeong. "..LO TAU KAN KEMANA SUNGCHAN PERGI!?"





after yesterday | sungchan winter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang