[31] goodbye

518 63 4
                                    


apakah Tuhan mendengar doaku?

aku tidak mendengar jawaban-Nya, ataukah Dia sudah menjawab?

di dalam doa-doa ku, aku selalu berdoa agar 'tidak pernah sama sekali' , ataupun 'berjalan dengan lancar' sampai nanti.

namun disitu aku tidak pernah meminta sampai tak selesai, seperti buatlah kami bertemu dan kemudian dipisahkan.

itu bukanlah daftar keinginanku.

jadi itu..

memang daftar keinginanku yang lupa, atau keinginan-Nya?

bahwa kami dipertemukan lalu dipisahkan sebelum bersatu.






—sungchan.
























after yesterday.























pagi yang lebih cerah daripada hari sebelumnya, dan perasaan minjeong sudah agak mendingan dibanding lusa kemarin.

namun sepertinya hari ini minjeong bangun terlambat lagi karena semalam ia habis terlarut dalam hal indah yang tak dapat terlupakan

bangun pagi rasanya jadi pusing, dan dunia seperti berputar. namun ia terpaksa bangun karena sebuah panggilan menghubunginya pagi ini.

oh tentunya siapa lagi selain rekannya, eric, atau tidak hyunjin. kali ini adalah eric yang menghubunginya lagi.

"halo?"

"halo, kim minjeong! gimana sih, lo ini habis berantem sama junkyu terus besoknya malah cuti kencan, gajelas banget. gini nih, jadi pelaku bisnis ilegal organ tubuh anak-anak kemarin udah ketemu.."

"..dan dia CEO perusahaan, may coorpotation.. zhong chenle"



"h-hah?" mendengar itu minjeong kaget. masih dalam kondisi pusing dan belum sepenuhnya sadar.

".......z-zhong.. ch—"

"—iya, makanya cepetan lah datang ke kantor. kita lagi lacak keberadaan zhong chenle karena dia kabur dan enggak ada dimana-mana. dan kasus lo juga udah terselesaikan, shin ryujin."

"shin ryujin kenapa!?"

"kalau berdasarkan yang diselidiki, chenle juga sebagai salah satu kandidat dari pembunuh ryujin yang ngalihin kasus jadi bunuh diri."


"..cepetan kesini."

tanpa membalas eric, minjeong langsung mematikan panggilannya dan bersiap untuk pergi ke kantor polisi saat itu juga.

tetapi setelah selesai dan hendak untuk segera pergi, ia tiba-tiba bertemu dengan sungchan lagi yang sengaja berdiri di depan apartmentnya menunggu minjeong keluar.

"sungchan?"

pria itu tersenyum, kali ini sungchan terlihat lebih berbeda daripada kemarin, ia dengan coat coklat panjangnya.

"..lo nungguin daritadi? tapi waktu kencan kita udah selesai kemarin."

sungchan mengangguk sembari memajukan langkahnya mendekati minjeong. "iya, gue tau. lo udah mau pergi?"

after yesterday | sungchan winter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang