hari ini sekolah ramai, dan semua membicarakan tentang ayah chenle yang ditembak kakinya oleh seorang penjahat. syukur bahwa ayahnya masih hidup, mungkin hanya diberi peringatan oleh si yang katanya penjahat itu.
minjeong juga baru datang, dan tidak menemukan chenle disana. sungchan juga belum datang.
"minjeong! minjeong!" panggil choerry. "..gila! lo liat berita gak?"
minjeong mengangguk, agak kaget namun tidak tahu harus mengekspresikan bagaimana.
"masa iya di daerah pinggiran gini ada sniper anjir!? udah gila apa ya? emang gue lagi nonton film!?" yuri menggarukkan kepalanya bingung.
"eh nyalain berita! nyalain tv! nyalain cepet!" teriak jaehyuk yang baru masuk kelas dan sepertinya mendapat kabar baru.
kemudian tv dinyalakan, lalu menampangkan sebuah berita baru.
"..kasus ini mengingatkan tentang letnan tinggi jung yunho yang meninggal 5 tahun yang lalu akibat kasus pembunuhan yang dirahasiakan oleh pihak keluarga. peluru langka ini hanya dimiliki para jabatan tinggi tentara di seluruh korea selatan. pihak kepolisian memungkinkan adanya terjadi transaksi jual beli peluru ilegal peninggalan letnan tinggi jung yunho yang tersisa sekitar 4 tahun yang lalu. peluru ini juga sebagai peluru terbaik yang dicari oleh para pedagang ilegal dan pelaku kejahatan.."
"tuh kan! ini tuh ada hubungannya sama kasus pembunuhan yang keluarga-keluarga jung itulah gue gatau apaan." ucap jaehyuk.
"keluarga jung siapa?" sahut jinsol, salah satu murid kelas itu juga.
"keluarga tentara jung yunho itu loh! yang kakak anak istri meninggal semua dan cuman kesisa satu orang doang. tapi dirahasiain sih siapanya, namanya, terus sekarang anak itu ada dimana."
"yoon jaehyuk" panggil seorang perempuan berambut pendek, yang tomboi dan mengesalkan itu katanya.
ya, lebih tepatnya ryujin.
"..jaga omongannya. ini bukan kasus yang seru buat digibahin" dan gadis itu langsung pergi dengan menabrak bahu jaehyuk.
sampai di pintu, gadis itu tak sengaja berpapasan dengan sungchan yang baru datang.
namun minjeong melihat keganjalan, sesuatu yang berbeda dari ryujin. seperti ryujin yang memihak seseorang dalam diam. kelihatannya sejauh ini ia mengenal sungchan sebagai seseorang yang normal jika dilihat ketika mereka berpapasan di pintu.
after yesterday.
"sialan, pembunuh" umpat chenle yang sedang berdiri di loteng rumah sakit yang kosong.
disana ia tak sengaja melihat tv LED yang dipasang di atas gedung lainnya sedang menampilkan berita tentang ayahnya, yang kebetulan bisa terlihat dari atas atap rumah sakit.
dengan kesal ia segera mengeluarkan bungkus rokoknya lalu mulai menghirup satu hisapan.
"..lo pikir lo bisa menang hanya dengan nembakkin peluru sialan punya bapak lo itu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
after yesterday | sungchan winter ✔
Fanfiction"kim minjeong, wanita cantik yang namanya terukir di setiap cerita"