19. Swan Bobbles Necklace

3K 428 3
                                    

Time Mark :
Harry Potter and the Order of the Phoenix.

(Fourth Year End Holidays)

•••

"Vanesha! You've got a letter here!" teriak seorang wanita berambut pirang yang sedang merajut.

Vanesha turun dan mengambil surat beramplop hitam dari seekor burung hantu, "Sepertinya bukan surat dari Hogwarts," gumamnya.

Dia membalik amplopnya, kosong, tidak tertulis nama pengirim. Kemudian dia mengambil tongkatnya dan mengarahkannya ke amplop kosong itu, "Reveal your secret,"

Tulisan di amplop mulai terbaca.

To, Vanesha Black.

Hey, Van. Ada banyak informasi baru, kau tau?
Harry Potter katanya dikeluarkan dari Hogwarts, hahaha I'm really happy for that.
Oh, bagaimana kabarmu?
Apa keperluan tahun kelimamu sudah siap?
Ayo bertemu di Diagon Alley kalau kau belum membeli perlengkapan baru.
Nanti sore, pukul 3 aku akan berangkat.
See you, stinky hair.

The best boy ever,
Draco Malfoy.

Vanesha awalnya mendengus saat membaca bahwa Harry Potter akan dikeluarkan. Karena apa? Vanesha tidak tau.

Tapi kemudian dia tertawa saat Draco mengajaknya bertemu di Diagon Alley sore nanti. Kebetulan juga dia memang belum membeli perlengkapan sekolah yang baru.

"Surat dari siapa, sayang?" tanya Valencia, ibu Vanesha.

"Dari Draco, mom. Kami akan bertemu di Diagon Alley nanti sore," jawab Vanesha.

"Apa kau sudah akur dengannya? Butuh waktu lama buatmu untuk akur kurasa," ujar Valencia.

"Entahlah, mom. Kami semakin dekat setiap harinya,"

"Itu bagus! Apa kalian terlibat hal cinta atau semacamnya?" goda ibunya.

"No, mom! Never! Siapa yang mau memiliki kekasih menyebalkan seperti dia," bantah Vanesha tanpa ragu.

"Jangan bicara begitu, siapa tau jodohmu memang dia. Seperti mom dulu, dad juga menyebalkan dan ternyata wangi amortentia milik mom adalah wangi dad."

"Apa tidak canggung kalau menikah dengan saudara sendiri meskipun tidak sedarah, mom?" tanya Vanesha yang heran karena ibu dan ayahnya memang saudara tidak sedarah sama seperti dirinya dan Draco.

"Mom rasa tidak,"

•••

Vanesha ber-apparate ke Diagon Alley bersama dengan ibunya. Vanesha mengajak ibunya untuk pergi ke Flourish & Blotts terlebih dulu.

"Pergilah berkeliling, biar mom yang mengurus keperluanmu," ujar Valencia dan Vanesha mengangguk.

Sungguh, Diagon Alley hari ini sangat ramai. Bukan hanya ramai di dalam toko, melainkan di jalanannya juga.

"Ouch! Oh, I'm sorry.." ujar Vanesha saat menabrak seorang gadis kecil.

"I'm fine. Siapa yang dibelakangmu? Apa dia ayahmu? Kalian terlihat keren," ujar gadis kecil kemudian pergi.

Vanesha menengok kebelakangnya, "Oh, Mr. Malfoy!" serunya.

Lucius tersenyum dan menepuk pundak Vanesha, "Apa kau datang sendirian, Miss Black?"

Vanesha menggeleng, "Tidak, aku datang dengan ibuku. Dia membiarkanku berkeliling,"

"I see. Urusanku sudah selesai disini, aku akan pergi duluan. Temuilah Draco, dia sedang ada di Florean Fortescue," ujar Lucius.

"Baiklah, Mr. Malfoy. Aku akan menemuinya," ujar Vanesha kemudian Lucius pamit.

Vanesha berjalan menuju Florean Fortescue dan menemui lelaki berambut pirang sedang duduk di salah satu kursi sambil memakan es krimnya dengan santai.

"Menikmati makananmu, Mr. Malfoy?" tanya Vanesha yang langsung duduk di hadapan Draco.

Draco terkejut, "Demi Merlin! Bagaimana kau tau aku ada disini?"

"Aku bertemu ayahmu dan dia memberitahuku kau ada disini," jawab Vanesha kemudian mencomot es krim milik Draco.

"Oh astaga! Ini pahit!" seru Vanesha.

"Dasar. Oh Vanesha, ayo pergi ke Glasgow. Aku mau membeli sesuatu di Clause 73," ujar Draco langsung menarik tangan Vanesha yang sedang memakan es krim.

"Tunggu! Bagaimana dengan ibuku, dia tadi ada di Flourish & Blotts,"

"Ini tidak akan lama, aku janji. Lagipula kita kan akan apparate kesana,"

Draco mengulurkan tangannya, Vanesha meraih tangan Draco dan mereka seperti tersedot karena ber-apparate ke Glasgow.

"Apa yang akan kau beli? Memangnya di Diagon Alley tidak ada?" tanya Vanesha saat mereka memasuki Clause 73.

Draco berjalan menuju meja kasir, berbicara ke pemiliknya. Sementara Vanesha sibuk menjelajahi toko tersebut.

Tak lama kemudian Draco menghampiri Vanesha, "Turn around,"

Vanesha menurut dan berbalik badan. Draco memasang kalung di leher Vanesha dan mengarahkan tubuh Vanesha menghadap cermin, "Isn't this beautiful?" puji Draco.

"Woah, did you buy this for me?" tanya Vanesha.

Draco mengangguk, "Aku ingin kau memiliki satu barang yang bisa menjadi jaminan bagiku,"

Vanesha langsung menatap Draco, "Jaminan apa?!"

Draco malah tertawa keras, "Tenang. Itu hadiah, dariku. Patronusmu angsa kan, maka dari itu aku membelikanmu kalung berbandul angsa ini,"

Vanesha tidak bisa menahan senyumnya, dia loncat dan memeluk Draco, "Thank you so much!!!" serunya kemudian bercermin kembali.

Draco juga senyum, "Pakailah setiap hari."

•••

amortentia (ft. draco malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang