Dark side

46

Jadii..ada yang risih sama Drarry?
Atau ada yang homophobic?

Happy reading!!🍀🍁

" Hai aunt Belbel!" Sapa Naruto pada penghuni salah satu bilik di penjara azkaban

" Dark prince!!" Pekik Bellatrix terkejut

" Apa yang kau lakukan?" Pekiknya tertahan

" Hanya menjenguk mu, kalau kau mau sih aku bisa membebaskan mu" jawab Naruto santai dan duduk dilantai kotor dan dingin itu

" B... bagaimana kau bisa masuk kesini, maksud ku bagaimana kau bisa melewati penjaga dan para Dementor itu?" Suara Bellatrix bergetar, rasa takut, was-was dan bahagia bercampur jadi satu

" Mudah saja, seperti tidak ingat aku ini siapa saja" Bella mendengus kecil

" Ya, kau memang yang terbaik" Naruto mendongak bangga

" Tentu saja!"

" Jadi..mau membebaskan ku?"

" Kalau kau mau"

" Dengan senang hati, kau tahu aku belum diberi makan sejak ditangkap dan dimasukkan kesini"

" Itu karena kau tidak hati-hati saat bertugas, sudah kubilang kan kalau ada bahaya langsung lari, jangan malah melawan puluhan auror yang berpengalaman seperti itu" cibir Naruto

" Ya..mau bagaimana lagi, aku hanya ingin mencoba. Kukira mereka agak bodoh, tapi ternyata ada Dumbledore, cihh" Bella mendecih kesal

" Sudahlah, kau bisa membalasnya lain waktu" ucap Naruto dan membopong Bella keluar

" Dadah Sirius!" Ucap Bella pada tahanan disebelahnya

Sirius tampak mendongak lemah dan terkejut setengah mati saat Bellatrix bebas begitu mudah

" Apa kau tidak mau keluar? Kau bisa mencobanya. Kau tau, mungkin anak dari sahabat mu membutuhkan mu saat ini, atau jangan-jangan anak sahabatmu itu sudah mati" ucap Naruto begitu Sirius masih tercenung

" Ayo Belbel!" Naruto kembali melangkah, dan dalam hitungan detik keduanya menghilang dalam percikan emas yang menyala

" T.. tunggu.." terlambat, mereka berdua sudah menghilang

Setelah bertahun-tahun ada di azkaban dan terlarut dalam kesedihannya, baru kali ini Sirius merasa bahwa yang dilakukannya selama ini adalah salah

Bagaimana dia bisa hidup disini jika seseorang yang ia anggap keponakannya sendiri hidup tak tentu arah, bagaimana kalau yang diucapkan pemuda pirang tadi benar? Bagaimana kalau selama ini Harry nya tidak hidup dengan baik? Bagaimana kalau Dumbledore ternyata sudah membunuhnya? Bagaimana.. bagaimana kalau Harry nya ternyata sudah mati??

" Tidak..tidak..itu tidak boleh terjadi" Sirius menggeleng-gelengkan kepalanya tak setuju

" Aku..aku harus keluar dari sini..harus!" Mata Sirius meliar, memikirkan bagaimana caranya ia bisa bebas dari sini

Matanya kemudian terpejam dengan senyum lebar seperti psikopat

" Hahahaha..." Sirius tertawa bagaikan orang gila ditengah malam yang sunyi itu

.
.
.

" Berita terpanas hari ini!" Theo membaca daily prophet yang dikirimkan orangtuanya

" Apa.. apa?" Tanya Harry tidak sabaran, sementara Naruto yang duduk disampingnya tampak tidak peduli, mata birunya memandang surat yang Harry pastikan dari Itachi lagi dengan gamang