Sudah dua hari Naruto tampak murung dan uring-uringan, Kurama bahkan sampai jengah melihatnya
" Ayolah, makan sedikit lagi. Kau makan sangat sedikit dua hari ini!" Keluh Harry seraya menyodorkan semangkuk pasta
" Tidak, aku sudah kenyang!" Gumam Naruto tidak jelas, Naruto lebih asyik menopang dagunya dan sesekali menggerutu kecil, Harry tampak menghirup udara sebanyak-banyaknya untuk menyiapkan amunisi
" Kau ini makan tidak mau, minum tidak mau, tidur juga tidak. Sebenarnya apa mau mu? Kalau kau memang sudah tidak peduli pada warga sialan itu kenapa kau harus sedih ha? Harusnya kau bahagia karena melepas beban itu. Sekarang makan dan istirahat di asrama, tidak usah ke kelas setelah ini!" Harry terengah setelah menyelesaikan rentetan kalimat yang hanya ditanggapi gumaman tidak jelas Naruto
" Makan Naruto nii!" Harry berdesis lirih, sekejap Naruto terdiam mendengar panggilan yang sering Menma lontarkan padanya dari mulut Harry
Lamat-lamat ia pandangi wajah Harry yang berubah menjadi Menma
" Dia bukan Menma kit!" Naruto mengerjap mendengar suara malas Kurama, matanya linglung melihat Harry
Semua khawatir melihat Naruto yang tampak linglung dan agak gila , pandangannya tampak tidak fokus
" Naruto.." Pansy menepuk bahu Naruto hingga sang empu menoleh bingung, baru sadar kalau ada teman-temannya disampingnya sejak tadi
' aku tidak sendiri' batinnya senang, pandangannya jatuh pada makanan didepannya. Dengan semangat Naruto memakan kembali makan siangnya
Pansy tampak menahan air matanya melihat tingkah Naruto yang jauh dari kata normal hari ini, tapi setidaknya dia makan, batinnya lega
" Setelah makan kau tidur siang saja di asrama, kau butuh istirahat Naruto, tidak usah ke kelas hari ini!" Naruto menghentikan kunyahannya
" Kenapa? Aku baik-baik saja kok!"
" Tidak, istirahat saja hari ini oke!"
" Aku baik-baik saja-"
Harry bangkit dengan kasar dan meninggalkan Naruto yang tampak kebingungan
" Ada apa?" Tanyanya pada yang lain yang dibalas helaan napas lelah
Mengendikan bahunya bingung Naruto melanjutkan makannya
" Dasar bodoh!" Maki Kurama
' huh?'
" Mereka benar, tidak usah ke kelas dulu. Temui aku setelah ini!"
Meski bingung Naruto hanya mengangguk-angguk membuat yang lain tambah miris mengira Naruto tambah gila
#########
" Sudah kubilang aku tidak peduli lagi dengan mereka Kurama!" Seru Naruto kesal, dari tadi Kurama terus menyudutkannya
" Keh, kalau kau tidak peduli lagi..kenapa kau sedih dan linglung seperti orang gila ha?" Teriak Kurama
" Aku.tidak.sedih" tekan Naruto, sementara Kurama hanya mendengus
" Aku tidak percaya!" Kurama membuang muka
" Aku tidak peduli kau tidak percaya atau tidak, tapi aku tidak sedih Kurama dan aku tidak menyesalinya!"
" Buktikan, buktikan kalau kau tidak menyesali pergi dari warga sialan itu! Kalau kau tidak peduli lagi, kenapa kau seolah-olah kehilangan sesuatu ha?"
" Aku memang sedih, aku kecewa, puas ha!!. Memangnya siapa yang tidak kecewa kalau dikhianati setelah aku begitu percaya pada mereka!!" Naruto terengah dengan mata memerah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark side
FantasyBagaimana jika ternyata Dark lord tidak mati melainkan terlempar ke dimensi lain? Bagaimana jika Dumbledore lah yang bersalah atas kematian James dan Lily? Bagaimana jika dark lord tidak mati saat kutukannya mengarah pada Harry Potter? Bagaimana jik...