" kenapa belum tidur?" Tom duduk di samping Naruto yang ada di balkon kamarnya
" Hanya memikirkan masa lalu" jawab Naruto seadanya
" Tak pernah terbayang jika aku akan punya keluarga seperti ini. Monster sepertiku yang bisa merasakan hangatnya keluarga. Bahkan itu tak pernah terlintas di kepala bodohku, tapi lihat sekarang aku punya Daddy dan Harry!" Gumam Naruto menerawang
" berhenti memanggil dirimu monster, kau Naruto putraku dan kau bukan monster!"
" Jika aku bukan monster kenapa mereka memperlakukan aku seperti itu dad?" Naruto tertawa getir
"...." Tom terbungkam
" Lupakan, mungkin aku memang pantas menerimanya!"
" Boleh aku melihatnya?" Tanya Tom ragu setelah lama terdiam
Naruto mengangguk, tahu apa yang ingin dilihat Tom pada kepalanya. Sedikit sengatan sakit saat Tom memasuki pikirannya lembut
Tubuh Tom bergetar melihat ingatan Naruto yang tampak mengerikan
" M..mereka.."
" Di markas Danzo mereka sering menjadikanku lelucon, anbu yang jenuh sering mematahkan tulangku hanya untuk melihat bagaimana Kurama menyembuhkan luka ku. Jika Kongo Fusa milikku tak sengaja melukai mereka maka hukuman yang ku terima akan lebih buruk, jadi aku berusaha mengekangnya. Kadang Danzo memainkan segel Kurama membuatnya berteriak marah dan aku yang kesakitan. Mereka juga sering memberiku racun, mengurungku selama seminggu diruangan gelap tanpa makan dan minum. Tak lebih buruk sebelum aku bertemu denganmu dad. Orochimaru juga sama saja dengan Danzo" Naruto bercerita dengan pandangan sayu
Nafas Tom tercekat mendengar cerita Naruto yang mengalir begitu saja, tak menyangka bahwa luka yang diterima Naruto tidaklah main-main" Apa yang terjadi saat kau kecil?" Naruto menoleh beberapa detik menatap wajah ayahnya sebelum melanjutkan ceritanya
" Usia dua tahun aku diusir dari panti asuhan yang memperlakukanku seperti budak, aku makan dari bekas tong sampah karena tak ada yang mau menampung bocah kyuubi sepertiku. Aku tidur bersama anjing dan tikus got didekat selokan agar tidak ada yang menemukanku dan menyiksaku lagi. Disana gelap dan kotor, tapi aku tahu bahwa Kurama yang menghangatkan ku dari dinginnya malam. Aku berada di jalanan selama setahun sebelum aku bertemu kakek Sarutobi dan memberiku apartemen kecil, membiarkan anak 3 tahun hidup sendiri di rumah itu, tapi bagiku tak masalah. Aku juga sering pergi ke hutan kematian untuk mencari makan, pemilik kedai sering mengusir dan memukulku saat aku datang, alasannya mereka takut jika aku ada disana dagangan mereka tak akan laki lagi. Dari hutan kematian itu juga aku bertemu shisui nii dan Itachi nii, mereka sering membawaku ke kompleks uchiha dan memberiku makanan dan pakaian layak, dan..aku bertemu denganmu..segala kehidupanku berubah dan aku..merasa hidup kembali!" Tom menghapus air mata Naruto lembut
" Aku bersamamu Naru, dan aku berjanji tak akan meninggalkan mu, itu sumpahku padamu. Dan berhenti memanggil dirimu monster, kau adalah kau, bukan monster seperti yang mereka bilang. Dan ingat kau tak sendiri Naru!" Naruto menangis keras, menumpahkan semua kepedihan yang ia rasakan dari dulu. Kurama menutup matanya erat menahan kelebatan emosi dan ingatan yang mampir di kepalanya. Kurama benci mengingat hal buruk itu
Tom memeluk Naruto erat, bahkan tanpa dia sadari air matanya juga tumpah. Dengan sedikit kerasionalan Tom membopong tubuh kurus anaknya menuju ranjang
" Kau aman bersamaku Naru, dan jadikan perubahan usiamu anugerah karena bisa menikmati usiamu lagi untuk bersenang-senang seperti seharusnya. Tidurlah, Daddy menyayangi mu!" Sihir Tom menenangkan Naruto dan membuatnya tidur dengan jejak air matanya yang masih ada
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark side
FantasyBagaimana jika ternyata Dark lord tidak mati melainkan terlempar ke dimensi lain? Bagaimana jika Dumbledore lah yang bersalah atas kematian James dan Lily? Bagaimana jika dark lord tidak mati saat kutukannya mengarah pada Harry Potter? Bagaimana jik...