Nungguin yaahhhh...
Epik kambek
Aku cuma bawa satu chapter hari ini😗
Sebenernya aku tuh lagi ujian, tapi demi kalian aku rela update malam-malam gini kok, cuma satu chapter tapiOh iya ya jangan lupa bayar parkir dengan pencet tombol bintang ya!
See you
Pansy duduk memeluk lututnya didepan perapian yang menyala-nyala, tengah malam ini dia tidak bisa tidur, banyak pikiran yang mengganggunya
" Tidak tidur pans?" Pansy nyaris berteriak kaget ketika Naruto tiba-tiba ada dibelakangnya
" Apa yang kau lakukan?" Pekiknya tertahan karena kesal
" Kenapa tidak tidur?" Naruto mengabaikan pekikan Pansy dan ikut duduk disebelahnya
" Huh, aku tidak bisa tidur!" Pansy mendengus, namun ketika mengingat surat Hinata wajahnya kembali murung
" Kau..akan pergi?" Pansy memeluk lututnya lebih erat, Naruto menoleh dan tersenyum samar melihat lembaran surat ditangan Pansy
" Hm, Hinata yang memberi tahumu?" Tanpa mendengar jawaban Pansy pun Naruto tahu apa yang akan dibicarakan Pansy
Pansy menyodorkan lembaran surat yang sejak tadi ia pegang, hanya surat biasa tentang perempuan dan tetek bengek nya. Namun diakhir surat itu perhatiannya terusik
'...mungkin aku akan jarang menghubungi mu lagi Pansy, desa kami akan berperang. Dan aku harus membantunya bersama ninja lain, bahkan banyak penyerangan dan penyusupan di desa. Jadi bisa dibilang ini surat terakhir ku bulan ini...'
Hanya itu yang bisa Naruto tangkap dari akhir surat itu, menghela napas Naruto kembali melirik Pansy yang membenamkan kepalanya diantara lututnya
" Jadi kau mengasumsikan aku akan ikut berperang bersama ninja lain karena surat ini?" Pansy mengintip sejenak dan mengangguk
" Jangan pergi, disana berbahaya. Lagipula mereka jahat!" Pansy menoleh dan mendapati Naruto menatapnya lekat
" Mereka tidak jahat.." Naruto berhenti sejenak untuk memperhatikan wajah Pansy yang kebingungan
" Mereka hanya tidak tau diri" lanjutnya dan terkekeh bersama
" Yaa..kau benar" Pansy tersenyum kecil kemudian berbalik menatap Naruto sepenuhnya
" Jelaskan padaku kenapa kau harus ikut kesana, aku tau kau sangat hebat bahkan lebih kuat dari Daddy, tapi resiko ikut perang juga sangat besar tau!" Naruto mengetuk-ngetuk dagunya dan memasang ekspresi berpikir
" Emm...kenapa ya? Aku juga tidak tahu. Kau, Kurama, dan yang lain benar, aku memang bodoh karena terlalu peduli pada Konoha. Tapi..ada banyak hal yang harus aku selamatkan di sana"
" Kau selalu menyebut Kurama, aku penasaran siapa dia!" Naruto menyeringai
" Kau mau bertemu Kurama? Si rubah galak itu?"
" Heii!!" Kurama menggeram kesal
" Memang boleh? Tapi bagaimana bisa?"
" Hmm, tatap mataku dan ulurkan satu kepalan tangan mu!" Pansy menatapnya ragu, namun tangannya tetap terulur ke arah Naruto
" Matamu merah?" Pansy kaget dengan mata Naruto yang berpadu antara sharingan dan mata kyuubi
Tap
Dalam sekejap Pansy sudah ada ditempat yang mirip saluran air, terasa gelap dan menakutkan
" N.. Naru!"
Naruto memegang tangan Pansy lembut dan menuntunnya ke depan tempat Kurama bergelung
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark side
FantasyBagaimana jika ternyata Dark lord tidak mati melainkan terlempar ke dimensi lain? Bagaimana jika Dumbledore lah yang bersalah atas kematian James dan Lily? Bagaimana jika dark lord tidak mati saat kutukannya mengarah pada Harry Potter? Bagaimana jik...