Part 19.

2.7K 367 26
                                    

Yuuuk koment ya gengs 🤗

🌻🌻

Sudah dua minggu berlalu dan Jungkook menyibukkan dirinya di kantor. Lelaki itu tiba-tiba menjadi lebih rajin bekerja dibanding sebelumnya. Jungkook tengah sibuk mengamati email yang masuk ke dalam tablet miliknya, ia meninjau ulang semua berkas yang masuk. Meskipun ia masih terhitung sebagai seorang pelajar, tapi kemampuannya dalam mempelajari beberapa hal yang berkaitan dengan tugas dalam jabatannya saat ini cukuplah cepat, walaupun ia juga masih harus banyak belajar dan memerlukan bantuan dari manager perusahaannya tentang hal-hal yang terkadang tidak ia mengerti.

Sejak tadi Jungkook sama sekali tidak menyadari kehadiran seseorang didepannya. Suara deheman yang keluar kedua kalinya mulai merusak fokus Jungkook, ia berdecak kemudian menegakkan tubuhnya.

Dapat Jungkook lihat seorang pria tengah berdiri didepannya, mengenakan setelan jas hitam. Pria itu melepaskan kacamata hitam yang dipakainya, lantas menunjukkan smirk pada Jungkook yang hanya tersenyum meremehkan.

"Ohooo- apakah menjadi pimpinan sesibuk itu? Sampai-sampai tidak menyadari kehadiranku disini?"

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya pelan, tidak habis pikir dengan gaya pakaian yang dikenakan sahabatnya. Jungkook kembali meninjau email yang belum selesai ia baca.

"Ck. Sekarang mengabaikanku lagi rupanya."

Mata Jungkook terpejam, ia meletakkan tablet kemudian beranjak dari kursinya membuat pria dihadapannya tersenyum menang karena berhasil mengganggu fokus temannya. Jungkook menuangkan wine yang sengaja disediakan di ruangannya, itu karena ia begitu menyukai minuman beralkohol tersebut.

"Untuk apa kemari?"

Pria itu Bambam hanya bisa mencebik, menerima gelas berisi wine yang Jungkook sodorkan. Bambam meminumnya sedikit, lalu mengikuti Jungkook yang sudah duduk di sofa panjang.

"Tim basket kita payah sekali setelah kau pergi."

Alis Jungkook terangkat mendengar pernyataan dari Bambam "Bukankah Eunwoo masih bersama kalian?"

"Ya memang, tapi akhir-akhir ini dia bermain tidak cukup bagus Jung."

"Memangnya kau sudah bagus?"

Seperti itulah Jungkook, pria itu selalu saja bisa membuat Bambam kesal. Sindirannya selalu mampu membuat lawan bicaranya terdiam kesal. Sedangkan Jungkook sama sekali tak peduli dengan Bambam yang menunjukkan dengusannya.

"Dimana Lalisa?"

Jungkook kembali menaikkan alisnya, menatap Bambam penuh  tanya. Untuk apa juga Bambam menanyakan Lalisa, sudah jelas kekasih Jungkook tidak ada disini bukan.

"Ck. Aku hanya penasaran saja, kupikir dia pergi kemari."

"Kenapa kau penasaran terhadap kekasihku?"

Bambam menutup mulutnya, dia benar-benar salah jika sampai membangunkan singa dikandangnya. Ia hanya menggaruk tengkuknya sembari berpikir alasan apa yang cocok yang bisa ia gunakan.

"Aku melihat Lalisa dijemput seorang pria dengan mobil, kupikir itu adalah suruhanmu dan dia pergi kemari." Bambam tidak berbohong tentang hal itu, dia memang melihatnya sendiri sebelum datang kemari.

Jungkook mengernyitkan dahi, pasalnya ia tidak tahu menahu tentang hal ini sama sekali. Sejam yang lalu gadis itu mengatakan padanya akan berlatih dance untuk pertunjukan sekolah, karena sebentar lagi adalah liburan semester pertama dan ini adalah pertunjukan terakhir mereka sebelum mereka lulus.

Stay With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang