"Sayang kau benar-benar akan datang kemari?"
Itu suara Jungkook yang tengah tersambung via telfon dengan Lisa.
"Darimana kau tahu kabar itu?"
"Jimin hyung yang memberitahuku."
Lisa menepuk jidatnya sendiri, sejenak menyesal menceritakannya pada Rose dua hari yang lalu. Sudah pasti Rose yang bercerita pada Jimin, lalu Jimin mengadukannya pada Jungkook. Ah padahal ia ingin merencakan kejutan pada Jungkook, tapi justru kekasihnya sekarang sudah tahu.
"Hmm, aku memang berniat akan kesana jung."
"Benarkah?? Kapan? Aku akan menjemputmu nanti, aku benar-benar tidak sabar untuk memelukmu."
Tawa Lisa mengudara mendengar Jungkook yang begitu antusias, ia juga tidak sabar untuk kesana tapi faktanya waktunya masih lama.
"Tanggal 2 bulan depan sayang, bukankah masih sangat lama."
"Kupikir besok kau kemari." Suara Jungkook mencicit, Lisa tau jika kekasihnya pasti tengah kecewa saat ini.
"Bukankah bulan depan berarti tinggal menghitung hari, sekarang sudah tanggal 14 bukan?"
"Ahhh Tapi tetap saja, berarti aku harus menunggumu selama 16 hari lamanya."
Dari nada suaranya Jungkook sepertinya akan merajuk, Lisa tahu itu. Jika suara Jungkook tiba-tiba berubah menjadi menggemaskan seperti ini, maka bisa dipastikan sebentar lagi pria itu akan merajuk.
"Bunny--- sayang, aku harus menunggu hari libur tiba sampai bisa datang kesana, berhenti membuat suara seperti itu aku tidak bisa mencubitmu sekarang."
Jungkook terkekeh.
"Baiklah, aku akan menunggu sampai kau kemari. Awas saja jika tidak kemari aku akan pulang meninggalkan kuliahku disini."
"Hey! Kau ingin aku dimasukkan penjara oleh Ayahmu?"
"Haha. Bagaimana mungkin jika aku meninggalkan kuliahku kau yang dipenjara?"
"Bisa saja bukan, salah satu artis disini saja sedang terkena kontroversi karena dianggap mempengaruhi kekasihnya. Bagaimana jika Ayahmu berpikir demikian pula, kau pulang meninggalkan kuliahmu dan itu karena diriku." Cicit Lisa dengan begitu polosnya.
Suara tawa Jungkook mengudara, hal yang Lisa ucapkan memang terkesan konyol ditelinga Jungkook.
"Sayang kasus artis itu tidak ada hubungannya dengan kita."
"Tetap saja aku tidak mau dianggap sebagai pembawa pengaruh buruk untukmu."
"Hahaha kenapa kekasihku ini lucu sekali, astaga."
Lisa justru mendengus mendengar tawa Jungkook semakin menjadi-jadi. Ia meletakkan ponselnya dimeja dan mengerucutkan bibir kesal. Jika Jungkook berada disini sekarang pasti pria itu sudah mengecupi pipinya habis-habisan karena terlalu gemas dengan ekspresi Lisa.
"Sayang---" Lisa masih diam enggan menjawab sebelum Jungkook berhenti menertawainya.
"Halo.. kau masih disana?"
"Tidak. Lisa sudah pergi sejak tadi."
"Jika ini bukan suara Lisa lantas suara siapa? Apakah ada hantu di kamarnya."
"Yak!! Jeon Jungkook menyebalkan!!" Seru Lisa sembari memukul-mukul boneka yang tengah ia peluk pada ponsel miliknya.
"Haha. Baiklah-baiklah aku berhenti tertawa sekarang, ngomong-ngomong kuliahmu kapan dimulai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me ✔
RomanceDon't go anywhere, kau harus disini dan kau hanya boleh menjadi milikku.