Part 5.

4.2K 514 39
                                    

Ngga papa dikit yg penting update wkwk
Please vote, comment and follow 🖤

🌻🌻

Lalisa menggeliat dalam tidurnya. Hari ini weekend dan sekolah libur. Masih terlalu pagi sebenarnya, tapi ia mengiyakan ajakan Ayahnya semalam untuk lari pagi bersama. Ia terbangun, lantas menyibak gorden dan membuka jendela yang menghubungkannya langsung dengan balkon.

Pandangan Lalisa mengarah langsung pada pemandangan sungai Han di depan sana. Ia mengulas senyum, sudah seminggu ia berada di negara Ayahnya, meninggalkan Ibunya yang berada di Paris. Berada disini cukup menyenangkan bagi dirinya, meski tidak menutup kemungkinan jika ia rindu ibunya dan teman lamanya yang berada di Paris.

Semalam Lalisa baru saja berkomunikasi dengan beberapa teman baiknya di Paris lewat video call. Beberapa dari mereka mengatakan jika akan mengunjungi Lalisa di Korea jika memungkinkan, Lalisa tentu saja senang. Mengingat hal itu, salah seorang teman dekatnya juga akan berkunjung 3 minggu lagi. Dia seorang pria dan usianya terpaut 3 tahun darinya. Mereka berkenalan saat pemotretan Ibunya untuk salah satu majalah di Paris, dan saat itu teman pria Lalisa adalah seorang model juga.

Mereka berteman dekat, bahkan karena begitu dekat terkadang teman-temannya menggodanya jika ia adalah kekasihnya. Dan kini, setelah berpisah cukup lama dan temannya mengatakan jika ia akan berkunjung kemari membuatnya menunggu tidak sabar.

Lalisa menyunggingkan senyumnya, membayangkan bagaimana pertemuan mereka nanti.

Suara familiar yang memanggilnya dari luar membuatnya menolehkan kepala. Ayahnya pasti sudah bersiap-siap, ia bergegas masuk ke kamar mandi mencuci muka lalu mengganti pakaiannya dengan training dan hodie. Tidak perlu waktu lama untuk bersiap karena ia tidak perlu memoles wajahnya yang sudah cantik.

"Sudah siap?" Tanya Jaewook yang sedang memakai sepatunya.

Lalisa mengangguk, lantas mengikuti Ayahnya memakai sepatu.

Pagi ini mereka berlari di tepian sungai Han. Suasana disini cukup ramai, banyak orang berolahraga atau sekedar menikmati pagi mereka dengan duduk-duduk di tepian sungai karena hari ini hari libur.

Mereka berlari melewati jembatan besar, Jaewook berlari lebih dahulu meninggalkan Lalisa yang berlari di belakangnya. Lalisa sempat menggerutu karena memiliki langkah yang lebih pendek daripada Ayahnya, buktinya pria paruh baya itu sudah berada cukup jauh di depan sana. Sesekali Jaewook akan menoleh menunggu putrinya dengan terkekeh pelan.

Sudah hampir 15 menit mereka berlari, Jaewook memutuskan untuk menunggu putrinya diujung jembatan. Tidak perlu lama menunggu, ia sudah melihat presensi putrinya yang berlari menuju ke arahnya. Jaewook tersenyum, menyodorkan botol minum milik putrinya. Lalisa menerima dan meneguknya, ia mengelap keringat.

"Bagaimana? Lanjut atau tidak?"

Lalisa mendudukkan dirinya disamping Ayahnya.

"Kita kembali saja yaa." Ucap Lalisa dengan wajah lelahnya. Mereka memang bertujuan untuk berlari selama 30 menit, tapi nyatanya 15 menit saja sudah cukup melelahkan bagi Lalisa.

Jaewook terkekeh, lantas mengelap dahi Lalisa dengan handuk ditangannya. Ia senang, bisa menghabiskan waktu bersama putrinya. Lalisa tidak menolak, ia hanya diam sembari mengatur nafasnya.

Lalisa menatap sekeliling, pandangannya terhenti ketika melihat presensi seorang lelaki yang ia kenal sedang berjalan bersama seorang wanita. Jaewook mengikuti arah pandang putrinya.

"Bukankah itu temanmu?"

Lalisa mengangguk ringan, mencoba mengalihkan pandangannya.

"Dia bersama pacarnya?" Tanya Jaewook yang masih penasaran.

Stay With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang