Part 30.

3.2K 366 65
                                    

Apartement Jungkook sedikit berantakan. Topi, hodie dan masker Lisa tercecer di koridor, sebelah sepatu Lisa yang berada di ruang tamu dan sebelah lagi ada diambang pintu kamar Jungkook. Bahkan di dalam kamar, pakaian-pakaian mereka tercecer dilantai. Pelaku yang melakukan itu semua kini sedang terlelap diatas ranjang, saling berpelukan dan menutup badannya sebatas leher dengan selimut.

Mereka benar-benar melakukannya, dipagi hari seperti ini ckck. Dasar anak muda jaman sekarang.

Jungkook melenguh saat mentari semakin mengganggu tidurnya, dia membuka matanya pelan. Melirik ke wajah kekasihnya yang saat ini sudah tertidur dengan pulas. Ia tersenyum, mencium puncuk kepala Lisa sayang yang sama sekali tidak merasa terganggu. Saat ini sudah pukul 11 siang ternyata.

Mengingat yang terjadi tadi, senyum tipis kembali terbit dibibirnya. Ini pertama kali mereka melakukan lebih jauh dari biasanya, tapi faktanya Lisa masihlah gadis. Dia tidak memasuki Lalisa dengan miliknya, Jungkook hanya bermain-main didadanys menggunakan lidahnya. Jungkook akui ia memang sempat sedikit kalap karena melihat tubuh bagian atas Lisa yang polos beberapa waktu yang lalu, tapi mengingat bagaimana Ayah sang gadis berpesan padanya untuk menjaga Lisa, ia mengurungkan niat memasukinya sebelum Lisa yang mengijinkan.

Jungkook mengusap lembut rambut Lisa. Akhirnya setelah beberapa bulan tidak bertemu kini ia bisa melihat wajah gadisnya secara langsung. Menikmati wajahnya saat ini membuatnya tidak berhenti mengucap syukur. Hanya saja Jungkook sedikit miris melihat tubuh kekasihnya yang sedikit lebih kurus dari sebelumnya.

Suara bel terdengar, Jungkook mengernyitkan dahinya. Ia merasa tidak memiliki suatu janji penting dengan siapapun. Lagi-lagi bel terdengar dan Jungkook semakin berdecak, ia merasakan pergerakan dari Lisa, sepertinta Lisa terganggu dari tidurnya.

"Jung, siapa yang memencet bel?" Tanya Lisa yang kini menatap Jungkook dengan matanya yang masih mengantuk. Jungkook memberi senyuman sebaik mungkin, ia lantas melepaskan pelukannya.

"Aku akan keluar, kau disini saja. Istirahat."

Lisa mengangguk lucu, dia memang masih sangat mengantuk. Jungkook mencium kembali kening kekasihnya lembut, lalu memakai kaosnya yang tergeletak dilantai. Ia mengusak rambutnya, menyugarnya kebelakang.

Jungkook sempat terkejut melihat apartementnya yang berantakan akibat ulahnya sendiri, dia menghela nafas pelan lalu mengambil barang-barang yang tergeletak dilantai itu untuk kemudian ia letakkan ditempatnya.

"Astaga, siapa yang melakukannya yaa." Gumamnya menggelengkan kepala sembari tersenyum cengengesan mengingat-ngingat yang terjadi saat dia dengan sengaja melempar barang-barang Lisa dilantai.

Sesampainya dipintu Jungkook menekan interkom, lalu melihat presensi Taehyung disana. Jungkook menghela nafas jengah lalu membuka pintu itu, beruntung tidak ada Naeun yang mengekor dibelakangnya.

Pintu terbuka dan tanpa mendapat ijin Taehyung masuk begitu saja, menerobos Jungkook yang masih kesal dengan sikap temannya yang sama sekali tidak punya tata krama. Pria itu hanya menyerocos tidak jelas, dan kini sudah duduk di atas sofa tamu Jungkook sembari melempar kotak kardus sedang.

"Hyung untuk apa datang kesini."

"Ck. Aku bosan, kau tahu dikampus tadi para perempuan seangkatanku mencarimu karena kau tidak datang. Mereka bertanya padaku, itu memuakkan."

"Tidak perlu hyung ladeni."

"Bagaimana ya, mereka cantik-cantik. Ahh kau menyebalkan sekali, baru menjadi mahasiswa baru sudah hampir merebut gelarku dikampus bisnis."

Jungkook memperhatikan Taehyung datar, tidak terlalu peduli dengan gerutuan pria yang lebih tua dua tahun didepannya saat ini.

"Apa yang kau bawa?" Atensi Jungkook mulai teralih pada kotak sedang yang ada di atas meja tamu.

Stay With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang