Part 36.

2.3K 293 33
                                    

Jungkook masih berada di dalam ruangannya, lagaknya Lisa mulai tidak sabar. Pasalnya sudah menunggu dua jam lamanya tapi lelaki itu tidak kunjung selesai dengan latihannya. Dia beranjak dari duduknya, perlahan mendekati ruang olahraga tersebut, dibukanya pintu itu yang beruntungnya tidak Jungkook kunci.

Bola mata Lisa memutar, mencari disudut ruang tersebut dan menemukan Jungkook yang sedang duduk sembari melepas balutan kain ditangannya. Lisa menutup pintu pelan, melangkah mendekati kekasihnya.

"Jeon?" Panggilnya, lelaki itu menoleh.

"Hey, kau disini?" Satu kalimat yang didengar oleh Lisa membuatnya sedikit lega.

"Are you okay?" Tanyanya pada Jungkook.

Lelaki itu terdiam sebentar, sebelum akhirnya decakan keluar dari bibir tipisnya.

"Apa yang Taehyung katakan padamu? Apa dia mengatakan jika aku marah?"

Tangan Jungkook menarik ringan Lisa agar duduk didepannya saat ini, mata hitam legam itu menyelami mata coklat milik Lisa. Mencari jawaban disana dengan senyum tipisnya.

"Aku baru saja mengetahui berita itu, Taehyung menyuruhku untuk datang kemari. Dia cemas karena kau langsung pergi begitu saja setelah mendengar berita itu."

Jungkook terkekeh pelan, seperkian detik rahangnya menjadi tegas membuat Lisa semakin bingung dengan perasaan kekasihnya saat ini.

"Aku tidak peduli dengan semuanya, keluargaku sudah hancur sejak lama tetapi semua orang baru mengetahuinya sekarang. Justru aku lega jika semua sudah terkuak, aku sangat mendukung jika Ibuku menceraikan Ayahku, itu yang memang aku inginkan."

Lisa tercengang, dia terdiam. Dulu saat Ibu dan Ayahnya bercerai ia pasti akan memilih untuk mencegahnya, tapi pilihan Jungkook berbeda dengannya.

"Maaf, aku tidak pernah bercerita tentang keluargaku kepadamu. Aku hanya tidak memiliki cerita menarik tentang keluargaku. Tolong jangan kecewa Lisa."

Jungkook menyentuh lembut punggung tangan Lisa, Lisa mengulas senyum, menggeleng pelan jika ia tidak masalah dengan hal itu.

"Bolehkah aku membuat permohonan?"

"Hm, permohonan?" Ulang Lisa pada Jungkook.

"Ya."

"Tentu, kau boleh membuat permohonan." Balas Lisa lembut.

"Bisakah kau tetap bersamaku? Bisakah kau berjanji agar kita bisa selalu bersama, melewati semua hal yang ada didunia ini bersama denganku. Aku sudah kehilangan semuanya, tapi tidak denganmu. Aku tidak ingin kau jauh, bisakah kau tetap bertahan denganku apapun yang terjadi? Itu permohonanku Lisa."

Lisa terharu, dia melihat ketulusan dimata Jungkook. Bagaimana bisa lelaki yang selalu dia andalkan tentang kekuatannya ini ternyata begitu rapuh, apakah selama ini Jungkook tidak memiliki sandaran. Ya Tuhan rasanya Lisa ingin menangis.

"Hanya itu?"

"Ya." Jawab Jungkook sembari tersenyum ke arah Lisa.

"Baiklah, aku kabulkan." Ucap Lisa membuat senyum Jungkook semakin mengembang, ada rasa bahagia dihati keduanya.

"You wanna hug?"

"As always."

Lisa melebarkan tangannya, membiarkan Jungkook masuk kepelukannya. Selama ini dia selalu merasa aman dipelukan Jungkook, dan sekarang gilirannya untuk membuat Jungkook merasa nyaman berada disisinya. Dia akan selalu seperti ini, memberikan pelukan hangat disaat kekasihnya membutuhkannya, menjadikan dirinya sandaran ketika masalah menghadapi kekasihnya. Apapun keadaannya nanti, dia berharap agar mereka akan terus saling jatuh cinta, akan terus saling memberikan kasih sayang mereka seperti saat ini.

Stay With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang