Sudah dua hari ini Jungkook tidur di apartement Jimin. Lelaki itu tidak ingin pulang dan beristirahat di rumah. Jimin bahkan sudah banyak menceramahi Jungkook agar setidaknya pulang ke rumah sebentar, sekedar untuk memeriksa keadaan Ibunya. Jungkook tetaplah Jungkook, lelaki yang memiliki kepala sekeras batu.
Jungkook sedang bermain basket saat ini, waktu-waktu istirahat seperti ini ia manfaatkan untuk bermain basket bersama timnya. Waktu pertandingan sebulan lagi, meski sebulan masih terasa cukup lama namun mereka harus mempersiapkan segalanya sebaik mungkin, dengan berlatih bisa meningkatkan kekompakan mereka dalam bertanding saat di lapangan nanti.
Beberapa siswi berjejer dipinggir lapangan, berteriak senang saat melihat tim basket berlatih. Bagi Jungkook itu sudah teramat biasa, jika tim basket berlatih semua siswa memang akan keluar dan berjejer di lapangan hanya untuk melihat mereka.
Teriakan histeris beberapa siswa perempuan menguar di udara ketika Jungkook berhasil mencetak poin dengan three point.
"Lanjutkan."
Eunwoo selaku kapten dari tim basket menepuk pundak Jungkook, tersenyum bangga. Jungkook memang bisa diandalkan, dia pintar dalam hal apapun, untuk urusan basket semua anggota juga mengandalkannya, Jungkook selalu bermain dengan baik saat bertanding. Dulu seharusnya ia menjadi kapten tim basket, namun ia menolaknya.
Lalisa baru saja akan ke kantin bersama Rose, Minnie dan Hyeri. Ia menghentikan langkah ketika melihat dari jendela dan menemukan betapa ramainya di bawah sana, tepatnya di pinggir lapangan basket ada banyak siswa disana. Kelas mereka memang terletak di lantai tiga, sehingga memudahkan Lalisa melihatnya dari atas.
"Ada apa?" Rose menghentikan langkahnya ketika melihat Lalisa menatap keluar jendela, Minnie dan Hyeri mendekat. Mereka berdua nampak heboh melihat pemandangan di bawah sana.
"Rose. Aku akan diet siang ini, aku akan ke bawah menonton mereka." Ucap Minnie bersemangat, tanpa menunggu persetujuan Rose dan Lalisa ia sudah lebih dulu melesat pergi bersama dengan Hyeri.
"Ck! Mereka benar-benar."
"Bukankah itu pertandingan basket biasa?" Tanya Lalisa sembari melangkah menuju kantin bersisian dengan Rose.
"Ya. Mereka bahkan hanya berlatih." Ujar Rose terkesan tidak peduli dengan apa yang ada di lapangan.
"Lalu mengapa ramai sekali?"
"Tentu saja, karena pemainnya tampan-tampan katanya."
Mereka telah sampai di kantin, namun keadaan kantin nampak senggang. Rose mendecak, berputar menghadap Lalisa.
"Kau mau menonton?"
🌻🌻
Disinilah Lalisa, berada di pinggir lapangan bersama dengan Rose yang mengeluh jika ia kepanasan. Padahal ia yang mengajaknya menonton, karena biasanya akan seru ketika menonton pertandingan basket meski ini hanyalah latihan.
Tatapan Lalisa terarah pada lelaki yang nampak mengikat rambutnya meski rambutnya tidak terlalu panjang, lelaki yang menelfonnya sehari yang lalu. Tatapannya terkunci memperhatikan bagaimana lelaki itu berlari, mendribble bola, mengecoh lawan bahkan sampai memasukkan bola ke dalam ring.
Lalisa berhasil tersadar dari lamunannya, ia dikejutkan dengan teriakan dari Rose dan yang lain saat bola itu berhasil masuk kembali ke ring. Ia meringis, menyadari dirinya sempat termenung memperhatikan Jungkook.
Jungkook tersenyum lebar saat berhasil memasukkan bola ke dalam ring. Menatap sekeliling yang sudah terdapat banyak orang, ia menemukan Lalisa berada di antara gadis-gadis yang lain. Tatapan mereka bertemu, tapi tidak lama setelah Lalisa memutuskan untuk memandang pemain lain. Jungkook terkekeh, lalu kembali melanjutkan latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me ✔
RomanceDon't go anywhere, kau harus disini dan kau hanya boleh menjadi milikku.