Lisa mengerutkan kening ketika kulit dahinya terasa panas, perlahan-lahan ia membuka matanya meski sedikit menyipit karena sinar matahari yang rupanya masuk melalui jendela kaca besar itu. Sepertinya Lisa tidak sadar jika disebelahnya masih ada lagi satu sosok yang masih nyenyak dalam tidurnya.
Greeep.
Mata Lisa dengan cepat menatap perutnya, "tangan kekar siapa ini" pikirannya berbicara. Seperkian detik kemudian ia baru sadar.
"Astaga." Ujarnya nyaris memekik ketika melihat Jungkook yang sudah setengah terbangun dengan tangan melingkar diperutnya.
"Kenapa kaget hmm?"
Lisa segera menormalkan wajahnya yang sempat terkejut, kenapa ia melupakan jika semalam tidur di kamar ini. Padahal ia sudah terbiasa tidur bersama Jungkook, ups! meski tidak melakukan apapun si.
Tapi ini berbeda, tentu saja berbeda karena ia terlalu gugup tidur bersama Jungkook ketika mengingat jika Ibu Jungkook juga berada disini, meski tidak sekamar.
"Jungkook, ibu pasti sudah bangun. Aku harus segera keluar."
"Tidak mau!" Jungkook memeluk tubuh Lisa dengan possesive, wajahnya ia cerukkan dileher kekasihnya. Sedangkan Lisa hanya meringis, ah baiklah mode possesive Jungkook sekarang terlihat oleh Lisa.
"Jungkook..." panggil Lisa lembut sembari menepuk tangannya yang masih melingkar diperutnya.
"Kubilang tidak mau, kau tidak boleh pergi."
"Ssss aku tidak bisa bernapas jika kau seperti ini." Cicit Lisa.
Jungkook mendengarkan Lisa, ia mulai mengurai pelukannya tidak seerat tadi.
"Ayoo, kita bangun dan buat sarapan."
"Kenapa kau peduli dengan ibuku?" Tanya Jungkook dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan oleh Lisa, Lisa mengernyitkan dahinya. Tentu saja ia peduli, Lisa kan calon menantu.
"Aku selalu peduli padamu, apa salahnya jika aku juga peduli pada ibumu.."
Satu kecupan tiba-tiba Lisa dapatkan dari Jungkook.
"Issss kau ini.." protes Lisa, tapi justru membuat Jungkook terkekeh dan mengulanginya lagi.
"Jungkook!"
"Apa sayang?" Ujarnya masih dengan menciumi pipi gembil kekasihnya.
"Berhenti atau aku teriak memanggil ibumu sekarang." Ancam Lisa sembari menghindari ciuman Jungkook yang bertubi-tubi.
"Coba saja kalau berani." Tantang Jungkook.
"Jung--" belum sempat berteriak, Jungkook sudah lebih dahulu menyerobot bibir Lisa, menciumnya dengan cepat dan lama-lama membuat Lisa terbuai.
"Emhh~" satu desahan dari Lisa keluar, bagaimana tidak. Dia merasakan milik Jungkook mengeras di bawah sana.
"Sayang, emh~"
Jungkook segera melepaskan pagutan mereka, menatap Lisa dengan kabut gairah, begitu juga Lisa yang bernafas dengan tidak teratur.
"Ini gawat, dan aku harus menyelesaikan sendiri di kamar mandi." Jungkook bergegas masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Lisa yang hanya terkekeh di atas ranjang. Lisa tau Jungkook tidak akan memasukinya sebelum ia sendiri yang meminta.
🌻🌻
Bau harum masakan menyeruak di dalam dapur yang tidak terlalu besar itu. Nyonya Jeon dengan telaten menghidangkan beberapa macam masakan di atas piring yang sudah tersusun di meja. Rasanya menyenangkan karena akhirnya dia bisa kembali melakukan hobinya yang sempat ia lupakan karena kesibukannya mengurus perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me ✔
RomanceDon't go anywhere, kau harus disini dan kau hanya boleh menjadi milikku.