Part 18.

2.7K 376 14
                                    

Seperti malam-malam sebelumnya, Jungkook berada di kamarnya menyalakan satu batang rokok di balkon kamarnya. Sejak pagi ia belum menyentuh benda tersebut sama sekali karena sedang bersama Lalisa, kekasihnya memang tidak tahu jika ia merokok dan ia kesulitan untuk menghentikan kebiasaannya.

Ponselnya ia mainkan, sudah pukul sembilan malam rupanya. Sejak sore kekasihnya belum memberikan kabar padanya, jadi tanpa pikir panjang Jungkook segera menghubungi kekasihnya.

Cukup lama ia menunggu sebelum panggilannya akhirnya tersambung.

"Hai sayang.."

"Hmm."

"Apa aku mengganggu?" Tanya Jungkook ketika mendengar suara Lalisa yang nampak tidak bersemangat.

"Tidak, aku hanya lelah saja."

"Kalau begitu tidurlah."

"Nanti saja."

"Baiklah kalau begitu."

"Jeon?"

"Hmm."

Jungkook kembali mengepulkan asap rokok dari mulutnya sembari menunggu Lalisa melanjutkan ucapannya.

"Besok bisa membantu aku membuat kejutan untuk Ayah?"

"Besok?"

"Ya, kau tidak bisa?"

Sebenarnya esok Jungkook harus bertemu dengan beberapa kandidat karyawan barunya, ia sudah meminta managernya untuk mengatur jadwal itu. Jika sudah seperti ini Jungkook pasti akan mengesampingkan pekerjaannya dan memilih untuk membantu kekasihnya.

"Baiklah, aku akan menjemputmu besok."

"Tidak perlu, aku hanya membutuhkan bantuanmu untuk menyiapkan sesuatu di kafe yang aku pesan besok. Aku bingung harus meminta tolong siapa."

"Tenang saja sayang, nanti biar aku yang mengurusnya."

"Terimakasih Jeon."

"Your welcome sayang, setelah pulang dari sini siang tadi kau kemana saja?"

"Ahh itu--"

Dahi Jungkook mengerut, ia mematikan rokoknya yang ternyata sudah hampir habis.

"Ada apa?" Tanya Jungkook penasaran atas perkataan Lalisa.

"Tidak ada apa-apa, aku di rumah saja, tidur."

"Tidak ada yang kau sembunyikan dariku kan sayang?"

"Tidak Jeon."

Jungkook menghela nafas lega, ia tidak suka jika kekasihnya menyembunyikan sesuatu darinya. Baginya sebuah hubungan itu tidak boleh saling menyembunyikan sesuatu, semuanya harus saling terbuka.

"Jeon, aku harus menutup telfon, rasanya mengantuk sekali."

"Baiklah kalau begitu, selamat beristirahat sayang."

Klik-

Sambunganpun terputus, Jungkook kembali menyalakan satu batang rokok baru, menyesapnya pelan lalu menghembuskan asapnya. Dia sedang tidak bisa tidur sebenarnya, waktu juga belum teramat malam. Tiba-tiba ponselnya bergetar, sebuah panggilan masuk dari Ayahnya.

🌻🌻

Pagi ini Lalisa pergi lari pagi dengan Ayahnya, mereka berlari disekitaran sungai Han. Hari ini tepat ulangtahun Ayahnya, namun ia belum memberi ucapan selamat apapun padanya. Lalisa juga sudah meminta Jungkook membantu memberi kejutan pada Ayahnya semalam. Jadi, ia tidak perlu terlalu repot mempersiapkan segalanya.

Stay With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang